11 June 2024
9 menit baca

20 Usaha Ternak yang Menguntungkan, Cocok untuk Jangka Panjang!

9 menit baca

Ide Usaha Ternak yang Menguntungkan & Omzet Besar

 

Dalam dunia bisnis, usaha ternak menjadi salah satu sektor yang menjanjikan keuntungan menarik dengan modal terjangkau. Tidak hanya itu, usaha ternak juga memiliki prospek jangka panjang yang stabil, terutama dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat akan produk-produk peternakan. Berikut ini adalah ide usaha ternak yang bisa Anda coba rintis dari sekarang.

 

  • Ternak Ayam Kampung

 

Ayam kampung dikenal memiliki daging yang lebih sehat dan lezat dibandingkan ayam broiler. Kelebihan lain dari ayam kampung adalah tingkat ketahanan tubuhnya yang lebih tinggi terhadap penyakit, sehingga risiko kematian ayam lebih rendah. Modal awal untuk memulai usaha ternak ayam kampung cukup terjangkau, sekitar Rp300 ribu, yang bisa digunakan untuk membeli bibit ayam dan pakan. Dengan perawatan yang baik, ayam kampung bisa dipanen dalam waktu 3-6 bulan.

 

Pasar untuk ayam kampung juga sangat luas, mulai dari konsumen rumah tangga hingga restoran dan warung makan yang menyajikan menu ayam kampung. Telur ayam kampung juga memiliki permintaan yang tinggi karena dianggap lebih sehat. Oleh karena itu, usaha ternak ayam kampung bisa menjadi pilihan yang tepat untuk investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan yang menarik.

 

Baca Juga: Cara Menabung Rp20 Juta dalam 1 Tahun, Gaji UMR Merapat!

 

  • Ternak Lele

 

Rekomendasi usaha ternak yang cocok untuk pemula adalah lele. Ikan ini mudah dibudidayakan dan memiliki siklus pertumbuhan yang cepat. Keuntungan lain dari ternak lele adalah kemampuannya untuk hidup di berbagai kondisi air, sehingga memudahkan peternak dalam hal pemeliharaan. Modal awal untuk memulai usaha ternak lele cukup terjangkau, terutama jika menggunakan kolam terpal yang lebih murah dibandingkan kolam beton. 

 

Hingga kini, permintaan pasar untuk lele sangat tinggi, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan restoran dan warung makan. Lele juga bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti abon lele, nugget lele, dan lain-lain, yang menambah nilai jualnya. Dengan perawatan yang tepat, lele bisa dipanen dalam waktu 2-3 bulan.

 

  • Ternak Bebek Petelur

 

Bebek petelur menghasilkan telur yang bernilai jual tinggi dan memiliki permintaan yang stabil di pasaran. Telur bebek sering digunakan dalam berbagai masakan tradisional maupun modern, sehingga peluang usaha ini sangat menjanjikan. Modal awal untuk usaha ternak bebek petelur meliputi biaya pembelian bibit bebek, pakan, dan kandang. 

 

Selain telur, bebek juga bisa dijual dagingnya setelah masa produksi telur menurun. Hal ini menjadikan usaha ternak bebek petelur memiliki dua sumber pendapatan yang menguntungkan. Meskipun begitu, modal awal ternak bebek cukup mahal, yakni sekitar Rp5 jutaan.

 

Baca Juga: 15 Cara Mendapatkan Passive Income di Tahun 2024, Mudah!

 

  • Ternak Kambing

 

Kambing memiliki nilai jual yang tinggi, terutama menjelang Iduladha, di mana permintaan untuk hewan kurban meningkat signifikan. Selain daging, susu kambing juga memiliki pasar tersendiri karena kandungan gizinya yang tinggi dan manfaat kesehatannya. Modal awal untuk memulai usaha ternak kambing sekitar Rp10 juta, mulai dari pembelian bibit kambing, pakan, dan kandang.

 

Keuntungan dari usaha ternak kambing tidak hanya dari penjualan daging dan susu, tetapi juga dari penjualan pupuk kandang yang bisa digunakan untuk pertanian. Kambing adalah hewan yang relatif mudah dipelihara dan memiliki siklus reproduksi yang cepat, sehingga memungkinkan peternak untuk memperluas usaha dengan cepat.

 

Baca Juga: Daftar Harga Kambing Kurban Iduladha 2024 & Tips Memilihnya

 

  • Ternak Sapi

 

Sapi adalah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Selain daging, susu sapi juga menjadi produk yang selalu dibutuhkan di pasaran. Modal awal untuk memulai usaha ternak sapi cukup besar, meliputi biaya pembelian bibit sapi, pakan, kandang, dan perawatan kesehatan. Namun, keuntungan yang didapat dari usaha ini sangat besar dan stabil.

 

Sapi memiliki siklus pertumbuhan yang relatif lama, namun harga jualnya yang tinggi membuat usaha ini sangat menguntungkan. Selain itu, sapi juga menghasilkan kotoran yang bisa diolah menjadi pupuk organik, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi peternak. Usaha ternak sapi membutuhkan manajemen yang baik dan pengetahuan tentang kesehatan hewan untuk memastikan hasil yang optimal.

 

  • Ternak Ikan Nila

 

Ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang memiliki permintaan tinggi di pasar. Ikan ini mudah dibudidayakan dan memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Modal awal untuk memulai usaha ternak ikan nila termasuk biaya pembuatan kolam, bibit ikan, dan pakan. Dengan manajemen yang baik, ikan nila bisa dipanen dalam waktu 4-6 bulan.

 

Pasar untuk ikan nila sangat luas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri restoran. Ikan nila juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, sehingga banyak diminati oleh konsumen yang peduli kesehatan. Dengan demikian, usaha ternak ikan nila memiliki prospek keuntungan yang besar dan berkelanjutan.

 

Baca Juga: Pasti Untung, Berikut 20 Ide Usaha Rumahan Modal Rp50 Ribu!

 

  • Ternak Puyuh

 

Burung puyuh dikenal dengan telur dan dagingnya yang lezat. Telur puyuh memiliki nilai jual yang tinggi dan permintaan yang stabil di pasaran. Modal awal untuk memulai usaha ternak puyuh cukup terjangkau, meliputi biaya pembelian bibit puyuh, pakan, dan kandang. Dengan perawatan yang baik, usaha ternak yang satu ini punya masa panen sekitar 6-7 minggu.

 

Selain telur, daging puyuh juga memiliki pasar tersendiri dan bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Usaha ternak puyuh tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok dijalankan di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. 

 

  • Ternak Ayam Broiler

 

Berbeda dengan ayam kampung, ayam broiler memiliki siklus pertumbuhan yang cepat, sehingga cepat pula menghasilkan keuntungan. Ayam ini dikenal dengan dagingnya yang empuk dan sering dijadikan bahan utama berbagai masakan. 

 

Modal awal untuk memulai usaha ternak ayam broiler memang sedikit lebih tinggi dibandingkan ayam kampung, yakni sekitar Rp10-50 juta, namun omzetnya juga besar. Biaya tersebut meliputi pembelian bibit ayam, pakan, dan pembangunan kandang.

 

Ayam broiler bisa dipanen dalam waktu 5-7 minggu, sehingga perputaran modal cukup cepat. Pasar untuk ayam broiler sangat luas, mulai dari pasar tradisional hingga supermarket dan restoran. Dengan demikian, usaha ternak ayam broiler memiliki prospek keuntungan yang besar dan stabil.

 

Baca Juga: 21 Usaha yang Langka tapi Menguntungkan, Minim Saingan!

 

  • Ternak Domba

 

Domba memiliki pasar yang luas, baik untuk daging maupun untuk kebutuhan kurban. Daging domba memiliki rasa yang khas dan banyak diminati oleh konsumen. Modal awal untuk memulai usaha ternak domba termasuk biaya pembelian bibit domba, pakan, dan kandang. Masa panen ternak domba biasanya berkisar antara 6-8 bulan.

 

Selain daging, domba juga menghasilkan wol yang bisa dijual sebagai bahan baku tekstil. Usaha ternak domba bisa digabungkan dengan usaha pertanian, karena kotoran domba bisa digunakan sebagai pupuk organik. Dengan manajemen yang tepat, usaha ini bisa memberikan hasil yang konsisten dan berkelanjutan.

 

  • Ternak Udang

 

Udang memiliki nilai jual yang tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional. Udang adalah komoditas ekspor yang sangat menjanjikan, terutama jenis udang vaname dan udang windu. Modal awal untuk memulai usaha ternak udang cukup besar, meliputi biaya pembuatan tambak, bibit udang, dan pakan. Namun, keuntungan yang didapat dari usaha ini sangat besar dan stabil.

 

Budidaya usaha ternak udang membutuhkan pengetahuan khusus tentang manajemen air dan kesehatan udang untuk memastikan hasil yang optimal. Pasar untuk udang sangat luas dan permintaan terus meningkat, menjadikan usaha ternak udang sebagai investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.

 

Baca Juga: 35 Ide Bisnis Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga, Modal Kecil!

 

  • Ternak Cacing

 

Cacing memiliki banyak manfaat dan pasar yang luas, mulai dari pakan ternak hingga bahan baku untuk industri farmasi dan kosmetik. Salah satu jenis cacing yang paling populer untuk diternakkan adalah cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang sering digunakan untuk kompos. Modal awal untuk memulai usaha ternak cacing relatif kecil, meliputi biaya pembelian bibit cacing dan media tanam seperti kotoran ternak atau sampah organik.

 

Usaha ternak cacing tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di pekarangan rumah. Cacing juga memiliki siklus reproduksi yang cepat, sehingga hasil panen bisa didapatkan dalam waktu singkat. Produk dari ternak cacing seperti kompos dan pupuk cair memiliki permintaan tinggi di pasar, terutama di kalangan petani organik. Dengan manajemen yang baik, usaha ini bisa memberikan keuntungan yang konsisten dan berkelanjutan.

 

  • Ternak Burung Walet

 

Sarang burung walet adalah komoditas ekspor yang sangat bernilai tinggi, terutama di pasar Asia seperti China. Sarang burung walet digunakan sebagai bahan makanan yang dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Modal awal untuk memulai usaha ternak burung walet cukup besar, meliputi biaya pembangunan rumah walet yang sesuai dengan habitat aslinya.

 

Sebagai informasi, pasar untuk sarang burung walet sangat luas dan harga jualnya sangat tinggi. Meskipun begitu, usaha ternak yang satu ini butuh pengetahuan khusus tentang perilaku dan habitat burung. Tujuannya untuk memastikan produksi sarang yang optimal. 

 

  • Ternak Kroto

 

Salah satu usaha ternak yang murah dan punya peluang keuntungan jangka panjang adalah kroto atau telur semut rangrang. Biasanya, kroto digunakan digunakan sebagai pakan burung berkicau. Permintaan kroto yang tinggi menjadikan usaha ini sangat menguntungkan, terutama di kalangan penghobi burung. 

 

Usaha ternak kroto bisa dilakukan di lahan yang sempit dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Semut rangrang mudah berkembang biak dan menghasilkan kroto dalam jumlah banyak jika diberikan pakan yang cukup. Pasar untuk kroto sangat luas dan permintaannya terus meningkat, menjadikan usaha ini sebagai peluang bisnis yang menarik.

 

  • Ternak Kelinci

 

Kelinci memiliki banyak manfaat, baik sebagai hewan peliharaan, sumber daging, maupun penghasil bulu. Daging kelinci dikenal memiliki kandungan protein tinggi dan rendah lemak, sehingga banyak diminati oleh konsumen yang peduli kesehatan. Modal awal untuk memulai usaha ternak kelinci sekitar Rp300 ribuan, meliputi biaya pembelian bibit kelinci, kandang, hingga pakan.

 

Usaha ternak kelinci tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di pekarangan rumah. Kelinci memiliki siklus reproduksi yang cepat dan bisa melahirkan beberapa kali dalam setahun, sehingga populasi kelinci bisa berkembang dengan cepat. Selain daging, bulu kelinci juga memiliki nilai jual yang tinggi, terutama di industri tekstil dan kerajinan. 

 

  • Ternak Babi

 

Babi memiliki pasar yang luas, terutama di daerah non-Muslim. Daging babi memiliki permintaan yang stabil di pasar lokal maupun internasional, menjadikan usaha ini sangat menguntungkan. Modal awal untuk memulai usaha ternak babi cukup mahal sekitar Rp50 juta, di mana biayanya meliputi pembelian bibit babi, pakan, dan kandang.

 

Babi adalah hewan yang mudah dipelihara dan memiliki siklus pertumbuhan yang cepat, sehingga cepat pula menghasilkan keuntungan. Selain dagingnya, babi juga menghasilkan produk sampingan seperti kulit, lemak, dan organ dalam yang memiliki nilai jual tinggi. 

 

Baca Juga: 10 Ide Bisnis Makanan Online yang Laku Setiap Hari

 

  • Ternak Jangkrik

 

Usaha ternak jangkrik masih sangat menjanjikan di tahun 2024. Dengan modal awal sekitar jutaan Rupiah, jangkrik biasa digunakan sebagai pakan burung dan ikan. Usaha ini bisa dilakukan di lahan yang sempit, seperti pekarangan rumah atau ruangan tertutup.

 

Jangkrik memiliki siklus hidup yang cepat dan mudah berkembang biak, sehingga hasil panen bisa didapatkan dalam waktu singkat. Pasar untuk jangkrik sangat luas dan permintaannya terus meningkat, menjadikan usaha ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. 

 

  • Ternak Belut

 

Belut adalah ikan yang memiliki kandungan gizi tinggi dan permintaan pasar yang cukup besar. Daging belut dikenal kaya akan protein dan omega-3, sehingga banyak diminati oleh konsumen yang peduli kesehatan. 

 

Budidaya belut bisa dilakukan di lahan sempit dengan teknologi yang tepat, seperti kolam terpal atau drum bekas. Belut memiliki siklus pertumbuhan yang cepat dan bisa dipanen dalam waktu 3-4 bulan. Pasar untuk belut sangat luas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun restoran. Modal awal untuk memulai usaha ternak belut sangat kecil, yakni Rp500 ribu saja, meliputi biaya pembuatan kolam atau wadah, bibit belut, dan pakan.

 

  • Ternak Ikan Gurame

 

Ikan gurame memiliki nilai jual yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Daging gurame dikenal lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, menjadikannya pilihan favorit di kalangan konsumen. Modal awal untuk memulai usaha ternak ikan gurame meliputi biaya pembuatan kolam, bibit ikan, dan pakan.

 

Ikan gurame memerlukan kolam yang cukup luas dan perawatan yang teliti untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Siklus pertumbuhan ikan gurame relatif lebih lama dibandingkan ikan air tawar lainnya, namun harga jualnya yang tinggi membuat usaha ini sangat menguntungkan. Pasar untuk ikan gurame sangat luas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri restoran. 

 

Baca Juga: 7 Cara Jitu Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis

 

  • Ternak Ular

 

Tahukah Anda bahwa usaha ternak ular masih ramai dan menjanjikan? Ular memiliki pasar yang unik dan permintaan yang stabil, baik untuk kebutuhan medis, industri fashion, maupun sebagai hewan peliharaan eksotis. Jenis ular yang sering diternakkan antara lain ular piton, kobra, dan ular sanca. 

 

Usaha ternak ular membutuhkan pengetahuan khusus tentang manajemen dan perawatan ular untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan yang optimal. Pasar untuk produk dari ular, seperti kulit dan racun, sangat luas dan memiliki nilai jual yang tinggi. 

 

Harus diakui, modal awal untuk memulai usaha ternak ular cukup besar, yakni sekitar Rp10 jutaan. Biaya tersebut pembelian bibit ular, kandang, dan pakan. Namun, omzet yang diraih bisa mencapai jutaan Rupiah per bulan, tergantung jenis dan kondisi ularnya.

 

  • Ternak Siput

 

Siput memiliki pasar yang cukup besar, terutama untuk kebutuhan kuliner. Daging siput dikenal lezat dan kaya akan protein, menjadikannya pilihan favorit di kalangan konsumen. Modal awal untuk memulai usaha ternak siput cukup murah, yakni Rp1 juta, meliputi biaya pembuatan kandang atau wadah, bibit siput, dan pakannya.

 

Budidaya siput tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di pekarangan rumah atau ruangan tertutup. Siput memiliki siklus pertumbuhan yang cepat dan mudah berkembang biak, sehingga hasil panen bisa didapatkan dalam waktu singkat. Pasar untuk siput sangat luas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri restoran. 

 

Baca Juga: Contoh Proposal Permohonan Bantuan Modal Usaha Perorangan

 

#AmankanPerusahaanMu dengan Investasi di Bizhare Institusi

 

Pernahkah Anda berpikir untuk menginvestasikan dana idle perusahaan Anda ke platform investasi tepercaya? Tak hanya efektif, strategi ini sangat bagus untuk mengembangkan meningkatkan dana perusahaan Anda secara signifikan, loh.

 

Bizhare Institusi adalah fitur bagi perusahaan yang ingin mengelola dan mengembangkan dana idle mereka ke berbagai efek yang tersedia, mulai dari saham, obligasi dan sukuk secara urun dana atau crowdfunding di platform Bizhare.

 

Menariknya, Bizhare Institusi tidak hanya menyediakan akses eksklusif ke berbagai instrumen investasi, tetapi juga menawarkan kemudahan dalam pengelolaan dana perusahaan. 

 

Baca Juga: 7 Cara Amankan Keuangan Perusahaan, Mari Investasi!

 

Dengan berinvestasi melalui crowdfunding di Bizhare, perusahaan dapat memanfaatkan dana idlenya secara efisien dan meraih potensi keuntungan yang optimal. Keuntungan dari investasi tersebut tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh para investor yang berpartisipasi dalam crowdfunding.

 

Yang paling menarik, dividend yield yang bisa Anda terima dari investasi di Bizhare Institusi adalah 10–18% per tahun berdasarkan data historis. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan Anda berinvestasi di instrumen lainnya. 

 

Jadi, Anda bisa menikmati liburan dengan nyaman karena dana idle perusahaan Anda berada di tangan yang tepat untuk dikembangkan secara optimal. Tenang saja, Anda memantau perkembangannya melalui platform Bizhare Institusi. 

 

Jika tertarik, silakan membaca panduan pendaftaran dan investasi akun Bizhare Institusi dengan mengeklik button di bawah ini.

 

#AmankanPerusahaanMu Sekarang

355 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
63 Suka