28 May 2023
5 menit baca

Panduan Analisis Teknikal Saham: Pengertian, Cara, dan Indikator Analisa Saham

5 menit baca

Analisis Teknikal Saham

 

Teknikal analisis saham dapat menjadi alat yang berguna bagi para investor untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Berikut panduan lengkap yang harus Anda pelajari agar mampu menentukan keputusan investasi terbaik!

 

Pengertian Analisis Teknikal Saham

 

Analisis teknikal saham adalah metode untuk menganalisis pergerakan harga saham di pasar modal dengan menggunakan grafik dan indikator teknis. Dalam analisis teknikal, harga saham dipandang sebagai cerminan dari semua faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar. 

 

Secara garis besar, analisis teknikal bertujuan untuk membantu investor memprediksi arah pergerakan harga saham dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Itu sebabnya, teknik ini sangat penting untuk dikuasai.

 

Analisis ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 oleh seorang jurnalis keuangan bernama Charles Dow. Dow memperkenalkan sebuah indeks saham yang kemudian dikenal sebagai Dow Jones Industrial Average (DJIA). Indeks tersebut dianggap sebagai indikator utama kesehatan pasar saham di Amerika Serikat.

 

Setelah Dow, sejumlah analis teknikal seperti Ralph Nelson Elliott dan William Hamilton mengembangkan teori tentang pergerakan pasar saham. Salah satu konsep yang terkenal dalam teknikal saham adalah teori Elliott Wave, yang mengatakan bahwa harga saham bergerak dalam pola gelombang yang dapat diprediksi.

 

Baca Juga: Risk Averse: Strategi Investasi Minim Risiko

 

Perbedaan Teknikal Analisis Saham dan Fundamental Analisis

 

Selain analisis teknikal saham, ada juga analisis fundamental saham yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan investasi. Berikut adalah perbedaan antara teknikal analisis saham dan fundamental analisis:

 

  1. Pendekatan: Teknikal analisis saham menggunakan grafik dan indikator teknis untuk menganalisis pergerakan harga saham, sementara fundamental analisis saham menggunakan faktor-faktor fundamental seperti kondisi keuangan perusahaan untuk menganalisis saham.

 

  1. Tujuan: Teknikal analisis saham bertujuan untuk memprediksi arah pergerakan harga saham di masa depan, sementara fundamental analisis saham bertujuan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan.

 

  1. Jenis investasi: Teknikal analisis saham lebih cocok untuk trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari fluktuasi harga saham, sementara fundamental analisis saham lebih cocok untuk investor jangka panjang yang ingin mengambil keputusan investasi berdasarkan kondisi keuangan perusahaan.

 

Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Finansial untuk Pemula

 

Prinsip Dasar Analisis Teknikal Saham

 

Secara garis besar, ada beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam analisis teknikal saham. Berikut daftarnya!

 

  • Chart atau Grafik dan Volume

Grafik atau chart adalah alat utama yang digunakan dalam analisis teknikal saham. Grafik dapat membantu para investor memvisualisasikan data historis tentang harga saham, volume perdagangan, serta pola dan tren pergerakan harga saham. 

 

Dengan memahami pola dan tren dalam grafik, investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang kapan harus membeli atau menjual saham.

 

  • Support dan Resistance

Support dan resistance adalah konsep penting dalam analisis teknikal saham. Support adalah level harga di mana permintaan untuk membeli saham cenderung meningkat, sementara resistance adalah level harga di mana permintaan untuk menjual saham cenderung meningkat. 

 

Ketika harga saham mencapai level support, harga cenderung naik, sedangkan ketika harga saham mencapai level resistance, harga cenderung turun.

 

Baca Juga: Kenapa Harga Saham Naik Turun? Ini Penyebabnya!

 

Indikator Teknikal Saham

 

Selain grafik dan volume, analisis teknikal saham juga menggunakan berbagai indikator teknikal untuk membantu para investor memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Berikut adalah beberapa contoh indikator teknikal saham yang umum digunakan!

 

  • On-Balance Volume (OBV)

Indikator ini mengukur pergerakan harga saham dengan membandingkan volume transaksi beli dan jual. Ketika volume transaksi beli lebih besar dari volume transaksi jual, maka harga saham akan cenderung naik, dan sebaliknya.

 

  • Accumulation/Distribution Line

Indikator ini mengukur tekanan beli dan jual pada suatu saham dengan mempertimbangkan volume dan harga. Jika harga saham naik dengan volume yang tinggi, maka indikator ini akan menunjukkan tekanan beli yang tinggi, dan sebaliknya.

 

  • Average Directional Index (ADX)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan trend pada suatu saham. Jika ADX menunjukkan angka yang tinggi, maka trend tersebut cenderung kuat, begitu juga sebaliknya.

 

  • Aroon Indicator

Indikator ini digunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan oleh harga saham untuk mencapai level tertinggi atau terendahnya. Jika Aroon Up menunjukkan angka yang tinggi, maka harga saham cenderung akan naik, dan sebaliknya untuk Aroon Down.

 

  • Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator ini mengukur perbedaan antara dua moving average, yaitu fast MA dan slow MA. Jika fast MA melewati slow MA dari bawah ke atas, maka indikator ini akan menunjukkan sinyal beli, dan sebaliknya jika fast MA melewati slow MA dari atas ke bawah.

 

  • Relative Strength Index (RSI)

Indikator ini digunakan untuk mengukur apakah suatu saham sudah overbought atau oversold. Jika RSI menunjukkan angka di atas 70, maka saham tersebut sudah overbought, dan sebaliknya jika RSI menunjukkan angka di bawah 30, maka saham tersebut sudah oversold.

 

  • Stochastic Oscillator

Indikator ini digunakan untuk mengukur momentum harga saham dengan membandingkan harga penutupan terakhir dengan rentang harga selama periode tertentu. Jika indikator ini menunjukkan angka di atas 80, maka saham tersebut sudah overbought, dan sebaliknya jika indikator ini menunjukkan angka di bawah 20, maka saham tersebut sudah oversold.

 

Cara Analisis Teknikal Saham

 

Dalam melakukan analisis teknikal saham, ada beberapa langkah yang dapat diikuti. Berikut adalah langkah-langkah mudah dalam melakukan analisis teknikal!

 

  • Membaca Grafik Saham

Salah satu cara dasar dalam analisis teknikal saham adalah dengan membaca grafik saham. Grafik saham dapat memberikan informasi mengenai harga saham dalam jangka waktu tertentu, mulai dari per jam hingga per bulan. Grafik saham umumnya terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

 

  • Line Chart: grafik yang menampilkan pergerakan harga saham dalam bentuk garis lurus
  • Bar Chart: grafik yang menampilkan pergerakan harga saham dalam bentuk batang
  • Candlestick Chart: grafik yang menampilkan pergerakan harga saham dalam bentuk lilin

 

Setiap jenis grafik memberikan informasi yang berbeda-beda, sehingga investor perlu memilih jenis grafik yang paling sesuai dengan kebutuhan.

 

  • Menentukan Support dan Resistance

Setelah memahami cara membaca grafik saham, langkah selanjutnya adalah menentukan support dan resistance. Dengan menentukan kedua unsur ini, investor dapat mengambil keputusan apakah akan membeli saham pada level support atau menjual saham pada level resistance.

 

  • Menggunakan Indikator Teknikal Saham

Selain menentukan support dan resistance, investor juga dapat menggunakan indikator teknikal saham untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Setiap indikator teknikal saham memiliki kegunaannya masing-masing, sehingga investor perlu memilih indikator yang sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasinya.

 

  • Menganalisis Tren

Tren adalah suatu kecenderungan pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Trend dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu uptrend (pergerakan harga saham naik), downtrend (pergerakan harga saham turun), dan sideways (pergerakan harga saham datar).

 

Dalam analisis teknikal saham, investor dapat mengidentifikasi trend dan mengambil keputusan apakah akan membeli atau menjual saham berdasarkan trend yang terbentuk.

 

  • Menggunakan Stop Loss dan Target Profit

Sebagai langkah pengaman, investor dapat menggunakan stop loss dan target profit dalam investasinya. Stop loss adalah batasan harga saham yang ditentukan oleh investor sebagai batas bawah untuk menjual saham jika harga saham turun lebih jauh dari yang diharapkan. 

 

Sedangkan target profit adalah batasan harga saham yang ditentukan oleh investor sebagai batas atas untuk menjual saham jika harga saham naik.

 

  • Gunakan Leverage yang Sesuai

Leverage adalah salah satu alat yang tersedia untuk trader saham agar bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Dalam dunia saham, leverage biasanya diberikan dalam bentuk margin trading, di mana trader dapat mengambil posisi yang lebih besar daripada modal yang dimilikinya.

 

Namun, trader harus hati-hati dalam menggunakan leverage, karena meskipun bisa menghasilkan keuntungan yang besar, leverage juga bisa memperbesar risiko kerugian. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan leverage yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman trading Anda.

 

  • Jangan Terlalu Bergantung Pada Analisis Teknikal

Meskipun analisis teknikal bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam memprediksi pergerakan harga saham, namun Anda juga harus selalu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham.

 

Misalnya, berita-berita ekonomi, politik, atau kebijakan perusahaan bisa mempengaruhi harga saham secara signifikan. Oleh karena itu, jangan terlalu bergantung pada analisis teknikal saja, tetapi selalu perhatikan juga faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi harga saham.

 

  • Terus Belajar dan Meningkatkan Kemampuan Analisis Anda

Terakhir, ingatlah bahwa analisis teknikal saham adalah sebuah proses yang terus berkelanjutan, dan selalu ada ruang untuk meningkatkan kemampuan analisis Anda. 

 

Teruslah belajar dan mencoba teknik-teknik analisis yang baru, dan jangan takut untuk melakukan kesalahan atau mengalami kerugian. Setiap kesalahan dan pengalaman buruk adalah peluang untuk belajar dan meningkatkan kemampuan analisis Anda.

 

Baca Juga: Buyback Saham: Pengertian, Cara Kerja, dan Keuntungannya

 

Akhir kata, penting untuk diingat bahwa teknikal analisis saham hanya merupakan satu faktor dari banyak unsur yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi yang baik. 

 

Jadi, bagi Teman Bizharian yang tertarik menggunakan teknik ini, silakan pergunakan dengan bijak seraya mengingat bahwa tidak ada metode yang sempurna dalam memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.

1375 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
273 Suka