15 April 2023
4 menit baca

Risk Averse: Strategi Investasi Minim Risiko

4 menit baca

 

Seorang manusia pasti sering mengalami ketakutan dan kekhawatiran. Dalam dunia investasi, perasaan ini sering disebut sebagai risk averse. Konsepnya sederhana, yaitu ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang terhadap risiko. Alhasil, mereka cenderung main aman saat berinvestasi.

 

Apa Itu Risk Averse?

 

Risk averse adalah sikap atau perilaku seseorang yang cenderung menghindari risiko atau ketidakpastian dalam keputusan investasi. Mereka akan menghindari segala jenis kerugian, bahkan jika hal tersebut berarti pengurangan potensi keuntungan. 

 

Dalam hal ini, seorang investor yang menganut prinsip risk averse akan memilih investasi yang lebih stabil dan aman, meskipun keuntungannya relatif kecil dibandingkan dengan investasi yang lebih berisiko. Contohnya seperti rekening tabungan, obligasi tertentu, hingga sertifikat deposito.

 

Kebalikan dari investor risk averse adalah investor risk seeker, yaitu investor yang lebih suka memilih instrumen investasi berisiko tinggi dan mampu memberi potensi keuntungan sama besarnya. Beberapa contohnya seperti reksadana saham, reksadana campuran, dan saham.

 

Ada lagi jenis investor yakni risk neutral. Perbedaannya, investor yang menganut prinsip ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara risiko yang mungkin terjadi dengan pendapatan yang diterima. Dengan kata lain, mereka mau menerima risiko tapi tidak sebesar seorang investor risk seeker.

 

Karakteristik Risk Averse

 

Beberapa karakteristik dari seorang investor yang menganut prinsip risk averse adalah sebagai berikut!

 

  1. Cenderung memilih investasi yang stabil dan aman.
  2. Mereka menghindari risiko dan ketidakpastian dalam investasi.
  3. Biasanya, mereka tidak memilih investasi dengan potensi keuntungan tinggi yang diimbangi dengan risiko yang tinggi.
  4. Lebih suka investasi jangka pendek yang memberikan keuntungan tetap.
  5. Mereka cenderung berinvestasi dalam instrumen investasi seperti deposito, obligasi, dan saham dengan kinerja yang stabil.

 

Dampak Risk Averse pada Investasi

 

Seorang investor jenis risk averse ternyata dapat membawa dampak signifikan terhadap keputusan investasi dan kondisi keuangan mereka. Berikut ulasan selengkapnya!

 

  • Keterbatasan potensi keuntungan

Investor jenis ini cenderung memilih investasi dengan potensi keuntungan yang lebih rendah dibandingkan investasi yang berisiko tinggi. Hal tersebut dapat mengurangi potensi keuntungan dalam jangka panjang.

 

  • Diversifikasi investasi yang lebih terbatas

Investor jenis ini cenderung memilih investasi yang lebih stabil dan aman. Hal ini dapat membuat diversifikasi portofolio investasi menjadi lebih terbatas dan kurang optimal.

 

  • Tidak mampu menangani fluktuasi pasar

Investor risk averse cenderung tidak nyaman dengan fluktuasi pasar yang tinggi. Hal ini dapat membuat mereka lebih mudah panik dan menjual investasi mereka saat harga turun, bahkan jika keputusan tersebut tidak rasional.

 

Strategi Investasi dengan Metode Risk Averse

 

Jika ingin berinvestasi dengan metode risk averse, Anda harus memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah atau minimal. Berikut adalah beberapa opsi investasi aman yang layak dipilih.

 

  • Simpanan Tabungan

Simpanan tabungan di bank merupakan opsi yang aman untuk menyimpan uang dengan suku bunga mendekati 1%. Beberapa perusahaan perbankan bahkan menawarkan imbal hasil tahunan hingga 2%. Keuntungan lain dari simpanan tabungan adalah nasabah dapat mengakses uang mereka kapan saja, suku bunga terjamin, tetapi dapat berubah seiring waktu.

 

  • Rekening Pasar Uang

Rekening pasar uang adalah gabungan dari tabungan dan rekening giro yang memberikan bunga dengan tingkat yang lebih tinggi daripada simpanan tabungan. Rekening pasar uang biasanya memiliki batasan jumlah dana yang dapat ditarik setiap bulannya, serta syarat saldo minimum yang lebih tinggi dari tabungan biasa.

 

  • Obligasi Korporasi

Perusahaan juga meluncurkan produk obligasi untuk mengumpulkan modal guna mendanai proyek atau pertumbuhan bisnis. Walaupun tidak ada jaminan seperti obligasi pemerintah, jenis obligasi ini masih memiliki risiko rendah jika memilih perusahaan dengan peringkat AAA dari lembaga pemeringkat. 

  • Saham Dividen

Meskipun semua produk saham memiliki risiko, saham dividen memberikan keuntungan yang lebih aman. Saham dividen merupakan saham dari perusahaan yang memberikan dividen kepada pemilik saham setiap tahun. Pemberian dividen tersebut dapat membantu investor dalam mengimbangi risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.

 

  • Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan produk keuangan dari bank yang cocok untuk investor jenis risk averse. Dengan menyetor dana tertentu dan membiarkannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan, pihak bank akan mengembalikan modal beserta bunganya. Tingkat suku bunga yang diberikan juga lebih tinggi daripada tabungan biasa.

 

Tips Mengatasi Risk Averse

 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi risk averse!

 

  • Mempelajari Risiko Investasi

Salah satu cara untuk mengatasi risk averse adalah dengan mempelajari risiko yang terlibat dalam investasi atau keputusan finansial lainnya. Semakin banyak Anda tahu tentang risiko investasi, semakin mudah bagi Anda untuk mengambil keputusan yang tepat.

 

  • Diversifikasi Investasi

Diversifikasi instrumen aset dapat membantu mengurangi risiko investasi. Dengan membagi investasi Anda di berbagai aset, risiko yang dihadapi jadi terminimalisir. Alhasil, keuntungan tetap bisa tergali dengan baik.

 

Baca Juga: Pentingnya Diversifikasi Investasi untuk Keberhasilan Finansial Anda

 

  • Memiliki Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Memiliki tujuan keuangan jangka panjang dapat membantu Anda mempertahankan fokus pada investasi. Selain itu, tujuan ini dapat menghindari keputusan yang didorong oleh emosi semata.

 

  • Menentukan Toleransi Risiko

Penting untuk menentukan toleransi risiko sebelum melakukan investasi atau keputusan finansial lainnya. Hal ini dapat membantu menghindari risiko yang tidak sesuai dengan profil Anda.

 

Baca Juga: Risiko Investasi: Pengertian dan Cara Meminimalisirnya

 

  • Konsultasi dengan Financial Advisor

Jika merasa kesulitan dalam mengatasi risk averse, Anda dapat mencari bantuan dari financial advisor. Mereka dapat membantu menentukan profil risiko dan memberikan saran tentang cara mengelola risiko yang sesuai dengan profil risiko Anda.

 

Baca Juga: 7 Tips Memilih Financial Advisor yang Tepat Sesuai Kebutuhan

 

Risk averse adalah konsep penting dalam dunia keuangan. Metode ini mampu memengaruhi keputusan finansial yang diambil dan bahkan dapat menghambat pertumbuhan keuangan. 

 

Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi risk averse, seperti mempelajari risiko, diversifikasi investasi, memiliki tujuan keuangan jangka panjang, menentukan toleransi risiko, dan konsultasi dengan profesional keuangan.

 

Dengan memahami konsep risk averse dan mengambil tindakan yang tepat, Anda dapat mengelola risiko Anda dan mencapai tujuan keuangan Anda.

1970 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
362 Suka