01 April 2024
4 menit baca

Saham Gorengan: Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya

4 menit baca

saham gorengan adalah

 

Saham gorengan adalah salah satu istilah yang paling sering dibahas investor. Alasannya karena pergerakan harganya yang cepat dan tidak stabil. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu saham gorengan, ciri-ciri saham gorengan, dampak negatifnya, serta tips untuk menghindarinya. 

 

Apa Itu Saham Gorengan?

 

Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut saham-saham yang nilainya naik secara tiba-tiba dan tidak wajar, kemudian turun dengan cepat setelah itu. Fenomena ini seringkali terjadi karena adanya spekulasi dan manipulasi pasar yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. 

 

Umumnya, saham gorengan terjadi pada saham lapis kedua dan ketiga karena jumlah investor yang lebih sedikit dibandingkan saham lapis pertama atau big cap. Hal ini memungkinkan investor yang memiliki saham dominan di perusahaan tersebut untuk lebih mudah mengontrol nilai saham, sering disebut sebagai bandar. 

 

Meskipun demikian, kegiatan penggorengan saham juga bisa dilakukan pada saham-saham lapis pertama, tetapi jarang terjadi. Modus operandi saham gorengan melibatkan penyebaran isu-isu bohong yang berkaitan dengan kinerja perusahaan atau industri usahanya, diikuti dengan pembuatan target pembelian saham palsu untuk menarik minat investor. 

 

Hasilnya, harga saham tersebut akan meningkat secara signifikan sebelum bandar menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. Ini merupakan risiko bagi investor yang mungkin terjebak dengan saham yang sebenarnya tidak memiliki potensi. 

 

Menurut Investor Daily, kekhawatiran para investor adalah terjebak dalam saham yang sebenarnya tidak potensial setelah dijual oleh bandar, karena saham tersebut tidak lagi likuid sedangkan investor sudah terlanjur masuk dalam investasi saham tersebut.

 

Baca Juga: 30+ Saham Blue Chip 2024 LQ45 Terbaik di Indonesia

 

Ciri-ciri Saham Gorengan

 

Berikut adalah ciri-ciri saham gorengan yang perlu diwaspadai:

 

  1. Volatilitas Tinggi: Saham gorengan cenderung memiliki fluktuasi harga yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
  2. Volume Perdagangan yang Besar: Biasanya, saham-saham ini diperdagangkan dalam volume yang jauh lebih besar dari biasanya.
  3. Berita Sensasional atau Tidak Masuk Akal: Saham gorengan sering kali diiringi oleh berita sensasional atau klaim yang tidak masuk akal untuk mendukung kenaikan harga.
  4. Tidak Adanya Alasan Fundamental: Kenaikan harga saham gorengan tidak didukung oleh kinerja perusahaan yang sebenarnya atau faktor fundamental lainnya.
  5. Pola Grafik yang Ekstrim: Grafik saham gorengan sering menunjukkan kenaikan harga yang ekstrim dalam waktu singkat, diikuti oleh penurunan yang tajam.
  6. Penyebaran Informasi Tidak Jelas: Informasi tentang saham gorengan seringkali tidak jelas atau berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
  7. Tingkat Likuiditas yang Rendah: Meskipun volume perdagangannya tinggi, saham gorengan dapat memiliki likuiditas yang rendah, sulit untuk dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga.
  8. Tingkat Risiko yang Tinggi: Berinvestasi dalam saham gorengan memiliki risiko yang tinggi karena kenaikan harga yang tidak stabil dan kemungkinan besar mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.

 

Baca Juga: Kenapa Harga Saham Naik Turun? Ini Penyebabnya!

 

Dampak Negatif Saham Gorengan

 

Saham gorengan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, terutama bagi para investor dan pasar secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh saham gorengan.

 

  • Kerugian Finansial

Investor yang membeli saham gorengan pada harga tertinggi kemungkinan besar akan mengalami kerugian finansial ketika harga saham tiba-tiba turun.

 

  • Ketidakstabilan Pasar

Kenaikan harga saham gorengan secara tiba-tiba dan tidak wajar dapat menciptakan ketidakstabilan pasar yang dapat berdampak negatif pada pasar saham secara keseluruhan.

 

  • Kehilangan Kepercayaan Investor

Praktik saham gorengan dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan investor terhadap pasar modal, karena investor merasa tidak adil dan merugikan.

 

  • Kehilangan Keseimbangan Pasar

Saham gorengan dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan pasar karena harga saham tidak lagi mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan yang bersangkutan.

 

  • Krisis Likuiditas

Volume perdagangan yang tinggi namun likuiditas yang rendah pada saham gorengan dapat menyebabkan krisis likuiditas di pasar, di mana sulit untuk menjual saham dengan harga yang wajar.

 

  • Dampak Psikologis

Investor yang mengalami kerugian akibat saham gorengan dapat mengalami dampak psikologis yang negatif, seperti stres dan kecemasan terkait investasi.

 

  • Regulasi yang Ketat

Praktik saham gorengan dapat menyebabkan pemerintah atau otoritas pasar modal memberlakukan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya manipulasi pasar di masa mendatang.

 

Baca Juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi

 

Cara Menghindari Saham Gorengan

 

Untuk menghindari saham gorengan, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh investor.

 

  • Analisis Fundamental

Lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Perhatikan kinerja keuangan, prospek bisnis, dan faktor-faktor fundamental lainnya.

 

  • Perhatikan Rasio Keuangan

Perhatikan rasio keuangan seperti PER (Price to Earnings Ratio), PBV (Price to Book Value), dan ROE (Return on Equity) untuk menilai valuasi saham secara objektif.

 

  • Cermati Pola Perdagangan

Waspadai pola perdagangan yang tidak wajar, seperti volume perdagangan yang meningkat tajam tanpa adanya alasan yang jelas.

 

  • Hindari Informasi Sensasional

Jauhi informasi atau rekomendasi yang bersifat sensasional atau tidak masuk akal, terutama yang tidak didukung oleh fakta dan analisis yang kuat.

 

  • Perhatikan Berita dan Pengumuman Resmi

Ikuti berita dan pengumuman resmi dari perusahaan atau otoritas pasar modal terkait saham yang diminati.

 

  • Jaga Emosi dan Disiplin

Jangan terbawa emosi saat berinvestasi. Tetaplah disiplin dalam mengikuti rencana investasi yang telah ditetapkan.

 

  • Gunakan Analisis Teknikal

Selain analisis fundamental, gunakan juga analisis teknikal untuk memahami pola pergerakan harga saham dan menentukan titik masuk dan keluar yang tepat.

 

  • Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio investasi Anda untuk mengurangi risiko keseluruhan dari investasi dalam saham individu.

 

Saham gorengan adalah saham-saham yang pergerakan harganya tidak wajar dan cenderung merugikan investor. Penting untuk selalu melakukan analisis dan berhati-hati dalam memilih saham agar dapat menghindari risiko saham gorengan.

 

Baca Juga: Daftar Broker Saham Terbaik di Indonesia dan Internasional

 

Awas Investasi Bodong! Investasi #TransparanBikinAman Hanya di Bizhare

 

Seiring makin banyaknya kasus investasi bodong di Indonesia, Bizhare, platform securities crowdfunding nomor 1 di Indonesia berkomitmen untuk menjunjung asas transparansi dan keamanan secara end-to-end.

 

Melalui Bizhare, Anda dapat berinvestasi dalam aneka bisnis franchise dengan lebih percaya diri. Dukungan dari Bizhare dalam menerapkan tips-tips aman bertransaksi online, seperti menggunakan sistem pembayaran yang terverifikasi dan memeriksa track record bisnis, berhasil memberikan kepastian bahwa investasi Anda dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar dan dijamin terhindar dari risiko penipuan.

 

Secara rutin, Bizhare juga melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap bisnis-bisnis tersebut secara berkala. Laporan keuangan tiap bisnis juga selalu diterbitkan tiap bulan agar bisa dipantau oleh para investor.

 

Hal ini merupakan komitmen Bizhare agar para investor, baik lama maupun baru, bisa terus berinvestasi di Bizhare, karena seperti slogan andalannya, #TransparanBikinAman.

 

Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!

 

Tak heran, berkat konsistensi Bizhare dalam menjunjung transparansi dan keamanan berinvestasi, Bizhare berhasil mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor SK: 38/D.04/2021 sebagai Penyelenggara Securities Crowdfunding. Artinya, Bizhare beroperasi sesuai dengan standar dan regulasi yang ketat.

 

Bizhare juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 dari Société Générale de Surveillance (SGS), auditor independen yang terdaftar resmi di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan demikian, Bizhare memastikan bahwa data investor aman dan tidak akan bocor. 

 

Untuk informasi lebih lengkap mengenai #TransparanBikinAman, silakan tekan button di bawah ini.

 

#TransparanBikinAman Sekarang

166 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
21 Suka