Jenis-jenis Obligasi dan Contohnya
4 menit baca
Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Instrumen ini menjadi tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi telah memberikan pinjaman (utang) untuk perusahaan penerbit obligasi. Ada banyak sekali jenis obligasi yang harus Anda pelajari sebelum membelinya. Berikut ulasan lengkapnya!
Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit
Jenis obligasi dapat bervariasi tergantung pada penerbitnya, mulai dari pemerintah, korporasi, hingga daerah. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan penerbit.
-
Obligasi Pemerintah (Government Bonds)
Obligasi pemerintah diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mendanai kegiatan pemerintahan. Obligasi ini dianggap memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena pemerintah dianggap memiliki kemampuan untuk membayar kembali utangnya. Contoh obligasi pemerintah adalah Obligasi Negara Ritel (ORI).
-
Obligasi Korporasi (Corporate Bonds)
Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana. Obligasi ini memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah karena tergantung pada kinerja perusahaan yang menerbitkannya. Namun, obligasi korporasi umumnya menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah.
-
Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bonds)
Obligasi pemerintah daerah diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di daerah tersebut. Obligasi ini memiliki tingkat risiko yang bervariasi tergantung pada kondisi keuangan pemerintah daerah yang menerbitkannya.
Baca Juga: Dana Darurat: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mempersiapkannya
Jenis Obligasi Berdasarkan Kupon
Obligasi dapat memiliki berbagai jenis berdasarkan kupon bunganya. Kupon adalah pembayaran bunga yang diterima oleh pemegang obligasi. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan kuponnya.
-
Obligasi Tanpa Kupon (Zero-Coupon Bonds)
Obligasi tanpa kupon tidak membayar bunga secara periodik seperti obligasi pada umumnya. Sebaliknya, obligasi ini dijual dengan diskon dari nilai nominalnya dan investor akan menerima pembayaran penuh dari nilai nominal saat obligasi jatuh tempo.
-
Obligasi Kupon Tetap (Fixed-Rate Bonds)
Obligasi kupon tetap membayar bunga kepada pemegang obligasi dengan tingkat bunga yang telah ditetapkan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga ini tetap tidak berubah sepanjang masa berlakunya obligasi.
-
Obligasi Kupon Variabel (Floating-Rate Bonds)
Obligasi kupon variabel membayar bunga kepada pemegang obligasi dengan tingkat bunga yang dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pada tingkat suku bunga referensi yang mendasarinya. Hal ini membuat tingkat bunga yang dibayarkan oleh obligasi ini bisa naik atau turun seiring perubahan pasar.
Baca Juga: Penjelasan Obligasi, Jenis, dan Perbedaan dengan Saham
Jenis Obligasi Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil
Imbal hasil obligasi dapat dihitung dengan berbagai cara, tergantung pada jenis obligasinya. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasilnya.
-
Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional adalah obligasi dengan imbal hasil tetap yang dihitung berdasarkan tingkat bunga yang telah disepakati pada saat obligasi diterbitkan. Pemegang obligasi akan menerima pembayaran bunga secara periodik dan pokok obligasi pada saat jatuh tempo.
-
Obligasi Syariah (Sukuk)
Obligasi syariah, atau sukuk, adalah obligasi yang dihitung berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Imbal hasil dari sukuk tidak boleh mengandung unsur riba (bunga), dan penghasilan yang diterima oleh pemegang sukuk harus berasal dari keuntungan sah dan halal.
-
Obligasi Berimbal Hasil Tinggi (Junk Bonds)
Obligasi berimbal hasil tinggi adalah obligasi yang menawarkan tingkat imbal hasil yang tinggi kepada investor. Namun, obligasi ini juga memiliki tingkat risiko yang tinggi karena penerbit obligasi memiliki rating kredit yang rendah.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang dan Tips Memulainya
Jenis Obligasi Berdasarkan Jatuh Tempo
Obligasi adalah instrumen keuangan yang memiliki tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal di mana penerbit obligasi harus membayar kembali pokok pinjaman kepada pemegang obligasi. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan jatuh tempo.
-
Obligasi Jangka Panjang
Obligasi jangka panjang memiliki jatuh tempo lebih dari 10 tahun. Obligasi ini cocok untuk investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang.
-
Obligasi Jangka Pendek
Obligasi jangka pendek memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Obligasi ini cocok untuk investor yang membutuhkan likuiditas tinggi.
Jenis Obligasi Berdasarkan Jaminan
Obligasi dapat memiliki berbagai jenis berdasarkan jaminannya, yaitu aset atau keamanan yang dijadikan sebagai jaminan pembayaran kepada pemegang obligasi. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan jaminannya.
-
Secured Bonds
Obligasi yang didukung oleh jaminan berupa aset tertentu, sehingga jika penerbit gagal membayar, investor memiliki hak atas aset tersebut.
-
Unsecured Bonds
Obligasi tanpa jaminan, di mana investor hanya mengandalkan kemampuan penerbit untuk membayar kembali utangnya. Unsecured bonds memiliki risiko yang lebih tinggi daripada secured bonds.
Baca Juga: Market Timing: Pengertian, Tujuan, dan Risiko bagi Pemula
Jenis Obligasi Berdasarkan Syariah
Obligasi jenis ini beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Berikut adalah beberapa jenis obligasi berdasarkan syariah.
-
Obligasi Syariah Sukuk Ijarah
Obligasi syariah ini diterbitkan berdasarkan akad ijarah, di mana penerbit menyewakan atau menyerahkan hak manfaat atas aset kepada investor tanpa perpindahan kepemilikan aset tersebut. Keuntungan bagi investor adalah dapat berinvestasi sesuai prinsip syariah tanpa melanggar larangan riba.
-
Obligasi Syariah Sukuk Mudarabah
Sukuk mudarabah adalah jenis obligasi syariah di mana investor memberikan dana kepada penerbit untuk digunakan dalam proyek bisnis tertentu. Keuntungan dari proyek tersebut akan dibagi antara investor dan penerbit sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
-
Obligasi Syariah Sukuk Istishna
Sukuk istishna adalah obligasi syariah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian istishna, di mana pihak-pihak yang terlibat sepakat untuk melakukan jual beli dalam rangka membiayai suatu proyek atau barang. Perjanjian ini mencakup spesifikasi barang atau detail proyek yang akan dilaksanakan.
Baca Juga: Literasi Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya
Investasi lewat Bizhare dan #AmankanMasaDepanMu Sekarang
Mengelola investasi dengan bijak menjadi semakin penting di tengah dinamika ekonomi yang makin tidak bisa ditebak. Salah satu cara untuk melindungi diri dari dampak risiko penyusutan nilai ekonomi adalah dengan melakukan investasi yang cerdas, cermat, dan terukur.
Apabila Anda menginvestasikan uang pada saham, sukuk, reksa dana, emas, berlian, atau bisnis franchise, Anda akan menghasilkan uang lewat passive income selama 24 jam, bahkan saat tidur sekalipun.
Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!
Dengan memiliki sumber passive income yang stabil, Anda dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi, khususnya selama resesi. Masa depan Anda akan terjamin damai, tenang, dan bahagia.
Salah satunya, Anda bisa berinvestasi di aneka jenis platform crowdfunding seperti Bizhare. Bizhare menyediakan layanan investasi dengan jumlah mulai dari Rp10 juta. Secara eksklusif, Bizhare juga menawarkan investasi khusus dengan nilai mulai dari Rp50 juta, tentunya dengan jaminan dividend yield yang lebih besar.
Ada banyak keunggulan yang ditawarkan Bizhare, salah satunya adalah kenyamanan dalam berinvestasi dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda. Selain itu, Bizhare telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memberikan perlindungan tambahan bagi para investor.
Baca Lengkap: Panduan Berinvestasi di Bizhare
Bersama platform securities crowdfunding pertama Indonesia Bizhare, amankan masa depan Anda dengan kemerdekaan finansial seutuhnya. Jika Anda adalah salah satu orang yang ingin masa depannya cerah, silakan klik button di bawah ini.
