13 August 2024
5 menit baca

Kenapa US Dollar menjadi Patokan Mata Uang Dunia?

5 menit baca

Kenapa US Dollar menjadi Patokan Mata Uang Dunia?

 

US Dollar (USD) sering disebut sebagai mata uang dunia atau mata uang cadangan global. Dalam banyak transaksi internasional, USD digunakan sebagai standar nilai tukar, bahkan antara negara-negara yang tidak menggunakan USD sebagai mata uang domestik mereka. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Kenapa US Dollar menjadi patokan mata uang dunia? Artikel ini akan menjelaskan sejarah, alasan, serta dampak dari dominasi USD di pasar global.

 

Sejarah Singkat Dominasi US Dollar

 

Untuk memahami mengapa US Dollar menjadi patokan mata uang dunia, kita perlu melihat ke belakang dan memeriksa sejarah keuangan global. Sebelum Perang Dunia II, mata uang yang mendominasi perdagangan internasional adalah Pound Sterling Inggris. 

 

Namun, perubahan besar terjadi pasca Perang Dunia II, terutama melalui Bretton Woods Agreement pada tahun 1944. Perjanjian ini menetapkan USD sebagai mata uang cadangan utama dunia, di mana nilai tukar mata uang lain diikat terhadap USD, dan USD sendiri diikat dengan emas. Amerika Serikat pada waktu itu memiliki cadangan emas terbesar di dunia, sehingga memberikan kepercayaan global terhadap stabilitas USD. Hal ini membuat USD menjadi pilihan utama dalam transaksi internasional, terutama karena negara-negara lain merasa aman dengan keandalan mata uang ini.

 

Namun, pada tahun 1971, Presiden Richard Nixon membatalkan konvertibilitas langsung USD terhadap emas, sebuah kebijakan yang dikenal sebagai “Nixon Shock“. Artinya, USD tidak lagi bisa ditukarkan dengan emas, tetapi menjadi fiat currency yang nilainya didasarkan pada kepercayaan dan kekuatan ekonomi AS. Meskipun demikian, USD tetap menjadi mata uang utama dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa berbagai negara, memperkuat posisinya sebagai mata uang dunia.

 

Baca Juga: Daftar Urutan Mata Uang Tertinggi di Dunia, Ada Rupiah?

 

Faktor-Faktor yang Mendukung Dominasi US Dollar

 

Dominasi US Dollar bukanlah kebetulan semata; ada berbagai faktor yang berkontribusi pada posisinya yang kuat dalam ekonomi global. Dalam bagian ini, kita akan membahas beberapa alasan utama mengapa USD menjadi mata uang yang paling banyak digunakan di dunia.

 

  • Kekuatan Ekonomi Amerika Serikat

Salah satu alasan utama dominasi USD adalah kekuatan ekonomi Amerika Serikat. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat memiliki pengaruh besar dalam perdagangan global. Banyak negara yang mengimpor dan mengekspor barang menggunakan USD karena Amerika Serikat adalah mitra dagang utama bagi banyak negara. Selain itu, perusahaan multinasional besar yang bermarkas di AS, seperti Apple, Google, dan Microsoft, juga menggunakan USD dalam operasional internasional mereka, yang semakin memperkuat dominasi USD.

 

  • Stabilitas Politik dan Ekonomi

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan ekonomi Amerika Serikat. Negara-negara lain cenderung memilih USD karena Amerika Serikat dianggap memiliki stabilitas politik yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Kebijakan moneter yang terukur dan independensi Federal Reserve sebagai bank sentral juga memberikan kepercayaan tambahan kepada negara-negara lain untuk menggunakan USD sebagai standar nilai tukar.

 

  • Likuiditas Pasar Keuangan

Pasar keuangan Amerika Serikat, termasuk pasar obligasi dan pasar saham, adalah yang paling likuid di dunia. Hal ini berarti bahwa instrumen keuangan dalam USD mudah diperdagangkan dan dimanfaatkan oleh negara-negara lain sebagai alat investasi dan cadangan devisa. Likuiditas ini memungkinkan pelaku pasar untuk dengan mudah membeli dan menjual instrumen keuangan dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga secara signifikan, yang penting dalam menjaga stabilitas pasar keuangan global.

 

  • Peran USD dalam Komoditas Global

Banyak komoditas global, seperti minyak, emas, dan gas alam, diperdagangkan dalam USD. Ini berarti bahwa negara-negara harus memiliki USD untuk membeli komoditas tersebut, yang semakin memperkuat dominasi USD. Misalnya, harga minyak dunia yang dipatok dalam USD membuat negara-negara pengimpor minyak harus menimbun USD sebagai cadangan untuk membeli minyak, sehingga menciptakan permintaan global yang terus-menerus akan mata uang ini.

 

  • Kepercayaan dan Preferensi Global

USD dianggap sebagai mata uang yang “aman” (safe haven) oleh investor global. Dalam masa ketidakpastian ekonomi, USD sering menjadi tujuan utama untuk investasi, karena dianggap stabil dan kurang berisiko. Misalnya, dalam situasi krisis keuangan global, banyak investor beralih ke USD untuk mengamankan aset mereka, yang semakin memperkuat posisi USD sebagai mata uang dunia.

 

Baca Juga: 10 Urutan Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Urutan Berapa?

 

Dampak dari Dominasi US Dollar

 

Dominasi US Dollar sebagai mata uang global memiliki berbagai dampak, baik bagi negara yang menggunakan USD dalam transaksi internasional mereka, maupun bagi ekonomi global secara keseluruhan. Berikut ini beberapa dampak signifikan dari dominasi USD.

 

  • Pengaruh Terhadap Negara Berkembang

Dominasi USD bisa menjadi pedang bermata dua bagi negara-negara berkembang. Di satu sisi, penggunaan USD dalam perdagangan internasional dapat memudahkan transaksi dan memberikan akses ke pasar global. 

 

Namun, di sisi lain, fluktuasi nilai USD bisa berdampak signifikan pada ekonomi negara-negara tersebut, terutama yang memiliki utang dalam USD. Ketika USD menguat, nilai utang dalam USD akan meningkat, yang bisa membebani negara-negara dengan cadangan devisa yang terbatas.

 

  • Ketergantungan Terhadap Kebijakan Moneter AS

Negara-negara yang menggunakan USD sebagai cadangan devisa atau untuk perdagangan internasional menjadi sangat tergantung pada kebijakan moneter Amerika Serikat. Perubahan suku bunga oleh Federal Reserve, misalnya, dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang lain dan kondisi ekonomi global. 

 

Sebagai contoh, ketika The Fed menaikkan suku bunga, hal ini dapat menarik modal kembali ke AS, sehingga memperkuat USD dan melemahkan mata uang lain, yang dapat menyebabkan masalah bagi negara-negara yang ekonominya bergantung pada ekspor.

 

  • De-Dolarisasi

Meskipun dominasi USD sangat kuat, beberapa negara telah berusaha mengurangi ketergantungan mereka terhadap USD, dalam proses yang dikenal sebagai de-dolarisasi. Rusia, China, dan beberapa negara lainnya telah mulai beralih ke mata uang lain, seperti Euro atau Yuan, untuk mengurangi risiko ketergantungan pada USD. 

 

Langkah-langkah ini mencerminkan upaya negara-negara tersebut untuk melindungi diri dari dampak negatif fluktuasi USD. Tak hanya itu, mereka berusaha untuk mengurangi pengaruh politik Amerika Serikat dalam urusan ekonomi mereka.

 

  • Dampak Terhadap Inflasi Global

Karena banyak barang dan jasa di dunia diperdagangkan dalam USD, fluktuasi nilai USD dapat berdampak pada inflasi global. Penguatan USD biasanya menyebabkan penurunan harga komoditas global, sementara pelemahan USD bisa meningkatkan harga-harga tersebut. Sebagai contoh, ketika USD melemah, harga minyak dalam USD mungkin naik, yang bisa memicu inflasi di negara-negara pengimpor minyak yang harus membayar lebih dalam mata uang lokal mereka.

 

Baca Juga: Tips Memulai Investasi untuk Pemula, Bisa dari Modal Kecil!

 

Masa Depan Dominasi US Dollar

 

Meskipun USD saat ini masih mendominasi pasar global, ada tanda-tanda bahwa dominasi ini bisa berubah di masa depan. Munculnya ekonomi besar lain seperti China, dengan Yuan yang semakin digunakan dalam perdagangan internasional, serta upaya berbagai negara untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka, bisa mengurangi ketergantungan pada USD.

 

Namun, meskipun ada tantangan, USD masih memegang banyak keunggulan yang sulit ditandingi mata uang lain. Infrastruktur keuangan global telah lama beradaptasi dengan dominasi USD, dan perubahan besar-besaran mungkin memerlukan waktu yang lama. Selain itu, USD masih menjadi mata uang yang paling banyak dipercaya oleh investor global, yang memberikan jaminan stabilitas bagi mereka yang mencari perlindungan dari risiko ekonomi global.

 

Awas Judi Online dan Investasi Bodong! Investasi #TransparanBikinAman Hanya di Bizhare

 

Seiring makin banyaknya kasus judi online dan investasi bodong di Indonesia, Bizhare, platform securities crowdfunding nomor 1 di Indonesia berkomitmen untuk menjunjung asas transparansi dan keamanan secara end-to-end.

 

Melalui Bizhare, Anda dapat berinvestasi dalam aneka bisnis franchise dengan lebih percaya diri. Dukungan dari Bizhare dalam menerapkan tips-tips aman bertransaksi online, seperti menggunakan sistem pembayaran yang terverifikasi dan memeriksa track record bisnis, berhasil memberikan kepastian bahwa investasi Anda dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar dan dijamin terhindar dari risiko penipuan.

 

Secara rutin, Bizhare juga melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap bisnis-bisnis tersebut secara berkala. Laporan keuangan tiap bisnis juga selalu diterbitkan tiap bulan agar bisa dipantau oleh para investor.

 

Hal ini merupakan komitmen Bizhare agar para investor, baik lama maupun baru, bisa terus berinvestasi di Bizhare, karena seperti slogan andalannya, #TransparanBikinAman.

 

Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!

 

Tak heran, berkat konsistensi Bizhare dalam menjunjung transparansi dan keamanan berinvestasi, Bizhare berhasil mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor SK: 38/D.04/2021 sebagai Penyelenggara Securities Crowdfunding. Artinya, Bizhare beroperasi sesuai dengan standar dan regulasi yang ketat.

 

Bizhare juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 dari Société Générale de Surveillance (SGS), auditor independen yang terdaftar resmi di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan demikian, Bizhare memastikan bahwa data investor aman dan tidak akan bocor. 

 

Untuk informasi lebih lengkap mengenai #TransparanBikinAman, silakan tekan button di bawah ini.

 

#TransparanBikinAman Sekarang

363 Reads
Author: Bizhare Contributor
73 Suka