05 August 2025
4 menit baca

Growth Mindset di Krisis Ekonomi

4 menit baca

Orang menulis di papan tulis tentang Growth Mindset


‘Growth’ Mindset di Tengah Krisis Ekonomi

 

Menerapkan growth mindset dalam pengelolaan keuangan menjadi semakin penting, di tengah tekanan ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Growth mindset, pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan bisa berkembang lewat usaha, pembelajaran, dan ketekunan, krusial dalam membentuk fondasi finansial yang tangguh. Dalam situasi ekonomi yang dinamis, mindset ini membantu individu tetap adaptif, berani mengambil keputusan, serta terus belajar dari setiap tantangan dan peluang yang muncul.

Kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang menunjukkan perlambatan. Proyeksi pertumbuhan tahun 2025 di kisaran 4,7% hingga 4,8%, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Ditambah tekanan inflasi global, volatilitas pasar, dan tantangan geopolitik, semua ini menuntut kesiapan mental dan strategi keuangan yang tidak stagnan. Di sinilah growth mindset menjadi kebutuhan, karena mengelola keuangan berarti terus tumbuh dengan sikap terbuka terhadap perubahan.


Apa itu
Growth Mindset?


Secara umum,
growth mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan seseorang dapat berkembang melalui kerja keras dan dedikasi. Konsep ini diperkenalkan oleh Carol Dweck, profesor psikologi dari Stanford University, dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success. Individu dengan growth mindset cenderung memandang keberhasilan, kegagalan, tantangan, dan kritik sebagai peluang untuk belajar dan bertumbuh secara berkelanjutan.


Kebalikannya adalah
fixed mindset, pola pikir yang menganggap kemampuan seseorang bersifat tetap dan tidak bisa banyak berubah. Dalam konteks ini, seseorang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan atau merasa cepat puas dengan kondisi yang ada.


Untuk penjelasan lebih mendalam soal perbedaannya, Anda bisa membaca artikel tentang
perbedaan growth mindset dan fixed mindset.


Growth Mindset dalam Konteks Finansial


Dalam konteks keuangan,
growth mindset berarti memiliki pola pikir yang terbuka terhadap perubahan dan pembelajaran, termasuk dalam hal strategi menabung, berinvestasi, dan mengelola risiko. Individu dengan growth mindset tidak hanya fokus pada hasil instan, tetapi juga menghargai proses jangka panjang untuk mencapai tujuan finansial mereka.


Orang dengan growth mindset cenderung lebih fleksibel dan berani mengevaluasi ulang strategi keuangannya ketika terjadi perubahan kondisi. Mereka melihat tantangan seperti fluktuasi pasar, tekanan inflasi, atau perubahan stimulus ekonomi bukan sebagai hambatan mutlak, melainkan suatu peluang untuk belajar dan beradaptasi. Misalnya, ketika pengeluaran meningkat karena situasi ekonomi, alih-alih menyerah atau pasrah, mereka mencari cara untuk menyesuaikan anggaran.


Growth mindset juga mencerminkan kemauan untuk bangkit dan belajar, termasuk belajar dari kesalahan keuangan di masa lalu. Kesalahan investasi, pengelolaan tabungan, maupun kebiasaan konsumtif tidak dilihat sebagai kegagalan akhir, melainkan bahan evaluasi untuk membangun pola pikir dan pengambilan keputusan yang lebih bijak kedepannya. Semua ini menjadi fondasi dari financial mindset yang sehat dan berkelanjutan.


Mengelola Peluang dan Risiko


Salah satu ciri penting dari
growth mindset adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola risiko, bukan menghindarinya secara ekstrem. Dalam kondisi yang tak menentu, risiko akan selalu ada, baik tabungan yang tergerus inflasi maupun investasi yang nilainya fluktuatif. Risiko memang tidak bisa dihindari, namun di balik setiap risiko selalu ada peluang. Memahami risiko dan cara mengelolanya justru membuka kesempatan untuk melihat potensi yang bisa dimanfaatkan. Sebaliknya, terlalu fokus menghindari risiko bisa membuat Anda melewatkan peluang berharga yang ada di depan mata.


Alih-alih bersikap terlalu hati-hati atau terlalu berani, individu dengan
growth mindset cenderung mencari keseimbangan melalui pendekatan yang terukur. Mereka juga lebih terbuka untuk terus belajar, baik mengenai strategi menabung, profil risiko pribadi, maupun instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka.


Salah satu bentuk nyata dari pengelolaan risiko adalah dengan melakukan
diversifikasi portofolio. Dengan membagi investasi ke berbagai instrumen atau sektor yang berbeda, Anda dapat meminimalkan risiko kerugian jika salah satu sektor melemah. Strategi ini memungkinkan Anda tetap bertumbuh meskipun kondisi pasar sedang tidak stabil.

 

Cara Membangun Growth Mindset

 

Membangun pola pikir yang sehat dan adaptif dalam menghadapi tantangan finansial membutuhkan proses, bukan hasil instan. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Anda mulai mengembangkan growth mindset dalam mengelola keuangan:

 

  • Tetapkan Tujuan Jangka Panjang


Growth mindset mendorong kita untuk melihat dan berpikir ke depan, sehingga penting untuk menentukan apa tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, seperti dana pensiun, dana pendidikan anak, maupun kebebasan finansial. Dengan adanya tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk menyusun strategi menabung dan berinvestasi secara konsisten.

 

 

  • Bangun Kebiasaan Finansial yang Konsisten

 

Salah satu proses penting dalam membangun pola pikir adalah konsistensi dan komitmen terhadap proses. Membiasakan diri menabung secara rutin, melakukan pembukuan keuangan, serta mengevaluasi kondisi keuangan secara berkala merupakan bentuk latihan mental yang memperkuat kebiasaan baik dan memperbaiki kesalahan masa lalu tanpa menyalahkan diri sendiri.

 

 

  • Mulai dari Investasi Modal Kecil

 

Jangan tunggu hingga memiliki modal besar untuk mulai berinvestasi. Kini terdapat berbagai instrumen investasi seperti Reksa Dana dan securities crowdfunding yang memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi dengan modal kecil. Pastikan Anda memahami setiap jenis investasi yang dipilih dan mempertimbangkannya dengan matang, sehingga tidak terjun bebas begitu saja.

 

 

  • Menerima dan Belajar dari Kegagalan

 

Saat mengalami kerugian investasi atau gagal menabung sesuai target, gunakan momen tersebut sebagai bahan evaluasi, bukan alasan untuk menyerah. Kuncinya adalah terus bertanya: Apa yang bisa saya pelajari dari pengalaman ini? Apa yang bisa saya lakukan lebih baik lagi? Pola pikir seperti ini akan membantu Anda terus tumbuh dalam perjalanan keuangan pribadi.

 

Menumbuhkan growth mindset dalam mengelola keuangan bukanlah sekadar meningkatkan penghasilan atau memperbanyak investasi, tetapi tentang bagaimana kita menyikapi proses, risiko, hambatan, dan kegagalan. Dengan pola pikir yang positif dan terbuka terhadap pembelajaran, kita bisa membuat keputusan finansial yang lebih matang serta berani mengambil langkah untuk bertumbuh. Tidak ada proses yang instan, namun dengan strategi menabung dan investasi yang konsisten dan terarah, serta pemahaman terhadap risiko dan tujuan, Anda bisa membangun fondasi finansial yang kuat.

 

Ingat, perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil seperti membentuk pola pikir yang tepat.

40 Reads
Author: Bizhare Contributor
3 Suka