18 February 2023
5 menit baca

Peluang Resesi Ekonomi di 2023 dan Solusinya, Indonesia Aman?

5 menit baca

 

Resesi ekonomi patut diwaspadai semua negara, termasuk Indonesia. Apalagi, pasca pandemi Covid-19, beberapa negara mulai jatuh dalam jurang krisis. Bagaimana nasib Indonesia? Apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mengatasinya? Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu resesi ekonomi dan solusinya, silakan baca artikel Bizhare di bawah ini.

 

Pengertian Resesi Ekonomi

 

Resesi ekonomi adalah kondisi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu lama, biasanya bulanan hingga tahunan. Fenomena ini mampu memicu terjadinya kerugian perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi secara global.

 

Jika disederhanakan, resesi ekonomi terjadi saat perekonomian suatu negara sedang memburuk, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

 

Contoh resesi ekonomi terjadi di tahun 2020 saat dunia mengalami pandemi Covid-19. Pada masa ini, perekonomian global jatuh karena pembatasan aktivitas masyarakat. Konsekuensinya, roda ekonomi pun macet, berimbas pada banyaknya lapangan pekerjaan tutup dan banyak pegawai terkena layoff

 

Penyebab Resesi Ekonomi

 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi. Tak hanya melulu soal perputaran neraca keuangan sebuah negara, teknologi pun berperan besar dalam mendorong terjadinya resesi. Berikut penjelasan lengkapnya! 

 

Guncangan Ekonomi yang Mendadak

Guncangan ekonomi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya resesi ekonomi. Apalagi, guncangan ini biasanya terjadi secara mendadak, contohnya seperti pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020. Daya beli masyarakat jatuh ke titik terbawah akibat kesulitan finansial pasca perusahaannya gulung tikar.

 

Fatalnya, guncangan ekonomi ini juga menyebabkan berbagai masalah fiskal yang serius, salah satunya adalah tumpukan utang. Jika tidak segera diatasi, biaya pelunasan bisa melambung tinggi hingga mengalami kredit macet.

 

Terjadi Inflasi

Resesi dan inflasi tidak akan pernah bisa dipisahkan mengingat keduanya saling terkait satu sama lain. Di tahun 2023 misalnya, resesi terjadi karena tingginya inflasi akibat harga komoditas energi yang melambung.

 

Inflasi sendiri adalah kondisi naiknya harga barang dan jasa selama periode tertentu. Fenomena ini membuat daya beli masyarakat melemah. Di sisi lain, produksi barang dan jasa juga ikut menurun. Jika tidak diselesaikan dalam waktu dekat, pengangguran dan kemiskinan akan merajalela dan berujung pada resesi.

 

Tingginya Suku Bunga

Inflasi yang melambung memaksa bank sentral harus menaikkan suku bunganya. Hal ini diperparah dengan daya beli masyarakat yang lesu dan roda perekonomian yang melemah. 

 

Harus diakui, kenaikan suku bunga harus dilakukan untuk melindungi nilai mata uang. Masalahnya, strategi ini akan membebani debitur dan menyebabkan kredit macet. Jika terjadi secara masif, perbankan bisa kolaps dan perekonomian suatu negara bisa runtuh.

 

Deflasi

Tidak hanya inflasi, deflasi juga dapat menyebabkan resesi ekonomi, loh. Deflasi merupakan kondisi di mana harga barang atau jasa mengalami penurunan.  Meskipun sekilas bisa meningkatkan daya beli masyarakat, namun jika terjadi secara berlebihan akan berakibat kerugian fatal pada penyedia barang dan jasa.

 

Pasalnya, penurunan harga bisa membuat konsumen menunda pembelian dan memilih menunggu hingga barang mencapai nominal terendah. Konsekuensinya, daya beli akan melemah dan dan aktivitas produksi terhambat. Fatalnya ketika individu dan unit bisnis berhenti mengeluarkan uang, perekonomian bisa runtuh.

 

Gelembung Aset Pecah

Penyebab resesi ekonomi lainnya yang tak kalah mengkhawatirkan adalah pecahnya gelembung aset. Fenomena ini biasanya terjadi di pasar saham dan properti. Penyebabnya, investor mengambil keputusan gegabah yang mampu merusak pasar. 

 

Di sini, mereka membeli banyak saham dan menumpuk properti. Harapannya suatu hari nanti harga aset tersebut akan naik sehingga mereka bisa mendapat keuntungan berlipat ganda. Masalahnya, aset itu pasti akan ramai-ramai dijual saat kondisi ekonomi lagi kolaps atau biasa disebut panic selling. Saat ini terjadi, harga akan jatuh secara masif dan perekonomian akan langsung kolaps.

 

Baca Juga: Developer Properti, Profesi Keren yang Harus Menempuh Banyak Proses?

 

Perkembangan Teknologi yang Terlalu Pesat

Tahukah Anda jika resesi ekonomi tidak hanya disebabkan dari sektor ekonomi saja, tapi juga berkaitan dengan teknologi? Betul, sejak terjadi revolusi industri, berbagai macam inovasi bermunculan dan membantu kinerja manusia.

 

Akan tetapi, inovasi yang berlebihan dikhawatirkan akan menggantikan banyak pekerjaan manusia, contohnya artificial intelligence (AI) dan robot. Jika hal ini sampai terjadi, banyak pekerja yang berpotensi terkena PHK dan resesi menjadi tak terhindarkan.

 

Dampak Resesi Ekonomi

 

Resesi ekonomi membawa dampak yang besar bagi siapa saja. Tidak hanya masyarakat, pemerintah dan perusahaan penyedia lapangan kerja juga pasti bakal terpukul dengan adanya resesi. Berikut ulasan selengkapnya.

 

Dampak Resesi Terhadap Pemerintahan

Resesi membawa dampak yang cukup berat bagi pemerintah. Gara-gara resesi, angka pengangguran akan meningkat. Konsekuensinya, pemerintah dituntut untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

 

Resesi juga membuat pendapatan pajak dan non pajak menjadi rendah. Hal ini disebabkan kondisi finansial masyarakat yang memburuk dan harga properti yang ikut anjlok. Alhasil, jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang masuk ke kas negara berkurang drastis. 

 

Dampak Resesi Terhadap Perusahaan

Resesi mampu membuat perusahaan kolaps. Hal Ini disebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Imbasnya, pendapatan perusahaan mengalami penurunan drastis dan mengancam arus kas. 

 

Konsekuensinya, perusahaan harus memangkas biaya operasional dan menutup area bisnis yang kurang menguntungkan. Yang paling parah, perusahaan bisa terpaksa mengambil keputusan berat untuk melakukan efisiensi pegawai dengan PHK.

 

Dampak Resesi Terhadap Para Pekerja

Dampak resesi ekonomi sebuah negara tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dan perusahaan. Resesi juga turut berimbas pada pekerja dan masyarakat umum. Hal ini mendorong terjadinya ketidakstabilan sosial, kesenjangan yang semakin menjamur, hingga tingkat kriminalitas yang tinggi.

 

Contohnya adalah PHK yang dialami para pegawai kantor karena perusahaan berusaha menekan biaya operasional. Pekerja yang tidak terkena PHK pun ikut merasakan dampaknya dengan pemotongan upah hingga benefit

 

Solusi Menghadapi Resesi Ekonomi

 

Setelah memahami penyebab dan dampaknya bagi seluruh sektor, Anda perlu tahu solusi yang tepat untuk menghadapi dan mengatasi resesi ekonomi. Berikut ulasannya!

 

Mempersiapkan Dana Darurat

Dalam kondisi perekonomian yang tidak pasti seperti sekarang, menyiapkan dana darurat merupakan hal yang wajib dilakukan. Harapannya, ketika resesi ekonomi terjadi, Anda tidak mengalami kesulitan besar dan masih punya cadangan keuangan.

 

Dana darurat juga berperan besar dalam menjaga kestabilan keuangan keluarga maupun perusahaan saat terjadi gejolak perekonomian. Anda bisa mulai menyiapkannya bersamaan dengan pembuatan perencanaan keuangan.

 

Mencari Passive Income

Saat ini, sudah banyak tersedia lapangan pekerjaan yang bisa dijadikan penghasilan tambahan atau passive income. Anda bisa memilih salah satu atau beberapa pekerjaan sampingan sekaligus yang mampu menjaga kestabilan ekonomi pribadi.

 

Dengan demikian, Anda tidak hanya memperoleh penghasilan tambahan di luar gaji pokok, tapi juga mampu mengamankan dana darurat apabila terjadi gejolak perekonomian seperti resesi.

 

Meminimalisir Pengeluaran dan Utang

Meminimalisir pengeluaran dan utang adalah salah satu cara untuk mengatasi resesi ekonomi. Dalam kondisi yang tidak pasti, Anda harus memotong pengeluaran guna pembelanjaan barang yang tidak diperlukan. 

 

Nantinya, Anda bisa mulai membuat skala prioritas keuangan. Gunakan anggaran dana yang tersedia untuk melunasi utang terlebih dahulu. Hindari menggunakan kartu kredit saat berbelanja agar utang tidak bertambah.

 

Menggunakan Asuransi

Tahukah Anda bahwa asuransi ternyata mampu menghadapi resesi ekonomi? Hal ini terjadi karena asuransi mampu mengatasi kekurangan finansial saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Itu sebabnya, Anda harus mulai memilih asuransi yang tepat dari sekarang. Anda bisa mencoba asuransi swasta atau BPJS. Dua-duanya sama-sama cocok menjadi alat investasi masa depan sekaligus pengaman saat terjadi resesi.

 

Baca Juga: BPJS vs Asuransi Swasta, Mana yang Terbaik?

 

Aktif Investasi

Untuk menghadapi dan mengatasi resesi, salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah mulai berinvestasi sedari dini. Biasanya, investasi yang paling digemari masyarakat adalah reksadana dan emas. Kedua aset ini bisa dikatakan cukup stabil saat terjadi krisis ekonomi.

 

Anda juga bisa berinvestasi lewat platform crowdfunding Bizhare. Berbagai macam UMKM bisa Anda lihat dan pahami prospeknya di sini. Setelah itu, Anda bisa memilih mana usaha terbaik yang paling berpotensi cuan. Nantinya, Anda bisa memantau pergerakan modalnya pada aplikasi Bizhare. 

 

Baca Juga: Panduan Berinvestasi di Bizhare 

 

Apakah Indonesia Terkena Resesi di Tahun 2023?

 

Beberapa sumber menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang terancam mengalami resesi. Bahkan, Bloomberg memasukkan nama Indonesia menjadi satu dari 15 negara yang terkena resesi selain Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, bahkan Jepang dan Tiongkok.

 

Namun, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menegaskan sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perekonomian Indonesia masih sangat bagus. Meskipun begitu, Indonesia tetap harus waspada dan akan terus memonitor potensi resesi.

 

Disadur data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia, indikator ekonomi Indonesia seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, transaksi berjalan, neraca pembayaran Indonesia (NPI), hingga ekspor impor masih sangat baik. Sayangnya, nilai tukar terus melemah dan menunjukkan kinerja yang mengkhawatirkan. 

 

Itu dia penjelasan mengenai pengertian, penyebab dan cara menghadapi resesi ekonomi di tahun 2023. Meskipun Indonesia masih terbilang aman, namun Anda tidak boleh gegabah. Segera lakukan investasi dan perencanaan keuangan yang matang agar tetap aman walau resesi melanda.

2305 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
313 Suka