27 November 2023
5 menit baca

Risiko Investasi: Pengertian dan Cara Meminimalisirnya

5 menit baca

 

Risiko investasi merupakan hal penting yang wajib Anda pelajari sebelum mulai berinvestasi. Dengan mengetahui jenis, profil, dan cara meminimalisirnya, Anda bisa melakukan berbagai macam investasi dengan tenang. Bahkan, Anda mampu mendapatkan keuntungan atau imbal hasil maksimal!

 

Pengertian Risiko Investasi

 

Risiko investasi adalah kondisi di mana investor berpeluang mengalami kerugian akibat aktivitas investasi yang ia lakukan. Dengan kata lain, imbal hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.

 

Biasanya, risiko sebuah berbanding lurus dengan imbal hasilnya. Jika keuntungan investasi tinggi, maka risiko yang diperoleh tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila keuntungan rendah, risikonya pun akan rendah. Hal ini yang sering disebut sebagai high risk-high return.

 

Itu sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk mengenali serta memahami jenis dan profil risiko investasi. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menentukan produk investasi apa yang paling cocok dengan Anda.

 

Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya

 

Jenis Risiko Investasi

 

Secara garis besar, risiko sebuah investasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Berikut ulasan lengkap mengenai kedua jenis risiko ini.

 

  • Risiko Sistematis (Systematic Risk)

Risiko sistematis adalah jenis risiko eksternal yang tidak dapat dihindari atau dikendalikan. Jenis ini dapat mempengaruhi semua efek dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Berikut ini yang termasuk risiko sistematis.

 

  1. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang muncul akibat adanya peningkatan suku bunga. Meskipun suku bunga meningkat, keuntungan investasi dan nilai obligasi berbunga akan mengalami penurunan yang signifikan, begitu pula sebaliknya.

 

  1. Risiko Inflasi

Risiko inflasi atau risiko daya beli adalah risiko yang muncul akibat adanya inflasi. Akibatnya, nilai kas dari investasi saat ini tidak akan memiliki nilai banyak di masa depan. Hal tersebut berpotensi menurunkan daya beli masyarakat karena naiknya harga barang. 

 

  1. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Valas)

Risiko nilai tukar mata uang (valas) atau currency risk adalah jenis risiko investasi yang terjadi karena adanya perubahan kurs valuta asing. Hal ini akan membuat nilai konversi mata uang asing ke Rupiah tidak sesuai dengan harapan, apalagi jika nilainya turun.

 

  1. Risiko Komoditas

Risiko komoditas adalah risiko yang muncul karena adanya perubahan harga komoditas tertentu. Biasanya, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor risiko lain, seperti fluktuasi harga ataupun permintaan dan penawaran.

 

  1. Risiko Negara

Risiko negara atau risiko politik adalah risiko yang muncul karena adanya perubahan peraturan perundang-undangan suatu negara. Akibatnya, imbal hasil bisa menurun bahkan hilang.

 

  • Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Jenis risiko investasi selanjutnya adalah risiko tidak sistematis. Berbeda dengan sebelumnya, risiko ini bisa dihindari atau dikendalikan dalam bentuk portofolio investasi atau melakukan diversifikasi. Berikut yang termasuk dalam risiko tidak sistematis.

 

  1. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, hal ini terjadi ketika satu pihak tak bisa menjual asetnya karena sepi peminat atau tidak berhasil bertemu dengan pihak lain.

 

  1. Risiko Reinvestment

Risiko reinvestment atau risiko reinvestasi adalah risiko yang muncul saat pendapatan dari suatu aset investasi mengharuskan investor untuk menginvestasikannya kembali. Besar kemungkinan, imbal hasilnya akan lebih rendah saat dilakukan reinvestasi.

 

  1. Risiko Bisnis

Risiko bisnis adalah jenis risiko investasi yang erat kaitannya dengan bisnis perusahaan tempat seseorang berinvestasi. Itu sebabnya, sangat penting bagi investor untuk mengetahui profil perusahaan tersebut secara in-depth, salah satunya lewat Bizhare.

 

Jenis Profil Risiko Investasi

 

Setelah mengetahui jenis-jenisnya, Anda harus bisa mengetahui tipe profil risiko yang Anda miliki. Profil risiko investasi adalah cara untuk mengetahui tingkat toleransi pada suatu risiko saat melakukan investasi.

 

Tipe profil ini wajib dipahami karena saat berinvestasi, Anda akan menghadapi beragam risiko yang berbeda, tergantung dari jenis investasi yang dipilih sebelumnya. Berikut jenis-jenis yang harus Anda ketahui.

 

  • Profil Risiko Konservatif

Profil risiko investasi pertama adalah konservatif. Tipe profil ini cenderung memilih investasi yang aman dengan risiko rendah. Biasanya, rencana jangka waktu investasinya antara 1-3 tahun.

 

Investor tipe konservatif akan menyukai produk-produk investasi yang stabil, contohnya reksadana, emas, deposito, hingga Surat Berharga Negara (SBI). Mereka akan lebih toleran terhadap risiko rendah dan cenderung menarik aset saat nilainya turun.

 

  • Profil Risiko Moderat

Investor yang termasuk dalam tipe risiko moderat akan lebih berani untuk mengambil risiko besar, namun tetap berhati-hati saat menentukan instrumen aset. Di sini, investor akan berusaha menyeimbangkan antara risiko dengan imbal hasil sehingga mampu meraih keuntungan optimal.  

 

Dengan rencana jangka waktu investasi antara 3-4 tahun, instrumen yang dipilih adalah reksadana pendapatan tetap dan reksadana pendapatan campuran. Biasanya, mereka punya insting yang tinggi dan terus memonitor aset-aset tersebut jika nilainya turun.

 

  • Profil Risiko Agresif

Jenis profil risiko terakhir adalah agresif. Tipe investor ini memiliki tujuan untuk mengembangkan nilai pokok investasi dengan tingkat keuntungan maksimal dalam jangka panjang, biasanya lebih dari 4 tahun.

 

Tak hanya itu, sesuai namanya, tipe profil ini jauh lebih berani dalam mengambil risiko. Mereka cenderung tidak akan mencairkan aset walau nilainya mengalami penurunan signifikan. Maka, aset yang cocok bagi investor tipe agresif adalah saham hingga crypto.

 

Cara Mengatasi Risiko Investasi

 

Seperti yang dijelaskan di atas, risiko investasi berbanding lurus dengan imbal hasilnya. Jika Anda memilih investasi dengan imbal hasil tinggi, maka Anda harus siap dengan risiko yang tinggi pula.

 

Meskipun begitu, tenang saja. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau meminimalisir risiko suatu investasi. Dengan demikian, Anda bisa berinvestasi dengan tenang tanpa mengalami kerugian signifikan. Berikut ulasannya.

 

  • Tentukan Aset yang Mau Dipilih

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan target apa yang mau dicapai dari investasi ini. Anda harus menentukan mau investasi dalam jangka waktu berapa lama, jenis investasi yang mau diambil, hingga faktor risiko yang siap dihadapi.  

 

  • Lakukan Diversifikasi Investasi

Cara mengatasi risiko bisnis lainnya adalah dengan melakukan diversifikasi investasi. Maksudnya, Anda tidak bisa menaruh semua dana dalam satu instrumen saja, melainkan harus disebar ke beberapa portofolio. Kelebihannya, jika salah satu aset mengalami kerugian, Anda masih bisa mendapatkan keuntungan dari aset lain.

 

  • Awasi Investasi secara Rutin

Untuk meminimalisir risiko investasi, Anda harus mengawasi semua aset instrumen Anda secara rutin. Hal ini perlu dilakukan agar Anda tetap aware saat nilai aset sedang tinggi, atau saat aset sedang mengalami kerugian masif. Dengan demikian, Anda berpeluang mendapat profit tinggi dan menghindari kerugian.

 

  • Waspada Penipuan

Poin yang tak kalah penting adalah wajib mengecek perusahaan yang hendak Anda investasikan. Apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar secara legal dan resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Apakah catatan keuangan perusahaan tersebut bagus?

 

Hal ini tak lepas dari banyaknya kasus penipuan yang terjadi, khususnya di dunia investasi. Kesalahan membeli aset pada platform yang tak terpercaya bisa berakibat fatal, salah satunya adalah kehilangan pendapatan.

 

Beruntungnya, Anda bisa melakukan investasi bisnis melalui Bizhare. Selain sudah terdaftar secara resmi di OJK, Bizhare sudah dipercaya lebih dari 200 ribu investor dan berhasil membantu mengembangkan ribuan UMKM di Indonesia.

 

Pada akhirnya, risiko investasi menjadi sesuatu yang harus Anda pelajari sebelum masuk dalam dunia investasi. Manfaatnya, Anda tidak panik atau gegabah saat terjadinya penurunan aset atau faktor-faktor lainnya.

 

Melalui artikel ini, semoga Anda jadi lebih berani melakukan berbagai macam instrumen investasi sambil meminimalisir risiko yang muncul. Selamat mencoba ya, Teman Bizharian!

20715 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
651 Suka