Reksadana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
4 menit baca
Reksadana adalah produk investasi yang sangat cocok bagi investor pemula. Selain aman, imbal hasilnya juga cukup menarik dengan jangka waktu tertentu. Pelajari lebih lanjut tentang reksadana agar terhindar dari berbagai risiko investasi yang mengintai.
Pengertian Reksadana
Secara sederhana, reksadana adalah tipe investasi di mana Anda menitipkan uang untuk dikelola oleh pihak ketiga. Pihak ini biasa disebut sebagai manajer investasi, di mana tugas dan wewenangnya mendapat pengawasan penuh dari bank.
Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum bernama manajer investasi. Nantinya, dana tersebut diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya
Jenis Reksadana
Setelah memahami mengenai pengertian reksadana, Anda harus mempelajari jenis-jenisnya secara detail. Secara garis besar, reksadana sendiri terbagi menjadi empat jenis, di mana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut ulasan lengkapnya.
-
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang seluruh alokasi dananya (100%) ditempatkan pada instrumen pasar uang yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun.
Contoh reksadana pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, hingga obligasi. Investasi ini cocok untuk para investor awal yang takut dan belum siap mengambil risiko.
Investasi ini juga cocok untuk investasi jangka pendek karena memiliki keuntungan yang stabil dan lebih berpengaruh untuk jangka pendek daripada jangka panjang.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mengalokasikan minimal 80% dananya pada instrumen investasi surat utang atau obligasi. Masa jatuh temponya antara 1-3 tahun.
Pada jenis investasi ini, nilainya cenderung turun apabila suku bunga depositonya naik. Sebaliknya, nilai investasi akan naik apabila suku bunga depositonya turun.
Investasi ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 1 hingga 3 tahun. Risiko yang akan dihadapi investor bakal lebih tinggi daripada investasi pasar uang dan lebih rendah daripada jenis reksadana saham.
Baca Juga: Penjelasan Obligasi, Jenis, dan Perbedaan dengan Saham
-
Reksadana Saham atau Pasar Modal
Seperti namanya, reksadana saham adalah jenis reksadana yang mengalokasikan minimal 80% dana kelolanya ke portofolio saham.
Jenis investasi ini lebih berisiko daripada jenis reksadana lainnya karena memiliki nilai yang dapat naik turun dengan cepat. Meskipun begitu, keuntungan yang dihasilkan juga jauh lebih tinggi.
Produk jenis ini cocok bagi investor yang berani mengambil risiko dengan waktu investasi jangka panjang, yaitu lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Kenapa Harga Saham Naik Turun? Ini Penyebabnya!
-
Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang mengalokasikan dana investasi kelolanya ke dalam berbagai jenis investasi, dari mulai obligasi, deposito, saham, dan lain sebagainya.
Dengan masa jatuh tempo 3-5 tahun, investasi jenis ini cocok untuk investasi jangka panjang. Risiko yang didapat bakal lebih kecil dari reksadana saham dan lebih besar dari reksadana pendapatan tetap.
Namun, risiko yang bakal kamu peroleh dari jenis investasi campuran ini lebih kecil dari reksadana saham dan lebih besar daripada reksadana pendapatan tetap, tergantung dengan bagaimana pengalokasian dana kelolanya.
Keuntungan Reksadana
Sama halnya seperti investasi lain, reksadana bisa mendatangkan berbagai peluang keuntungan. Investasi ini sangat cocok untuk pemula. Berikut penjelasan lengkapnya!
-
Manajemen yang profesional
Keuntungan reksadana pertama adalah dikelola oleh manajemen profesional. Dana yang terkumpul dari pemodal akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Selain diawasi oleh bank, manajer investasi sangat ahli dalam hal mengelola dana yang sifatnya terbatas secara waktu.
-
Pengelolaan dana transparan
Manfaat ketiga dari reksadana adalah pengelolaan dana yang dilakukan secara transparan. Informasi dana yang transparan yang berasal dari reksadana dapat dimanfaatkan untuk mengontrol keuangan.
-
Likuiditas yang Tinggi
Likuiditas yang tinggi sangat berpengaruh dalam meningkatkan potensi keberhasilan dalam investasi. Para pemodal akan melakukan pencairan unit penyertaannya sesuai dengan ketetapan yang sudah disusun. Tujuannya adalah demi memudahkan para investor dalam mengelola keuangannya.
-
Biaya Rendah
Seperti yang diketahui, dana yang ada di dalam reksadana diperoleh dari sekumpulan investor. Keuntungannya, biaya transaksi yang dikeluarkan oleh masing-masing investor akan terbilang rendah.
-
Minim Risiko
Reksadana adalah produk investasi yang paling minim risiko. Hal itu terjadi berkat diversifikasi investasi, di mana investor akan membagi rata semua investasinya di berbagai aset. Alhasil, kerugian yang ditimbulkan lebih kecil.
Risiko Reksadana
Biarpun minim risiko, investor juga harus berhati-hati saat menggunakan reksadana. Seringkali, kerugian terjadi karena investor abai atau lali terhadap fluktuasi yang muncul. Berikut risiko reksadana yang harus Anda ketahui!
-
Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Biarpun reksadana merupakan produk diversifikasi, tidak menutup kemungkinan bahwa nilai dari unit penyertaannya akan turun. Beberapa yang bisa memengaruhi seperti kondisi ekonomi, politik, sosial, hingga bencana alam.
-
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi karena suatu perusahaan atau individu tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai. Akibatnya, mereka tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Hal tersebut tidak lepas dari permintaan serta penawaran yang ada di pasar.
-
Risiko Wanprestasi
Risiko reksadana yang satu ini bisa muncul saat perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dengan segera membayar ganti rugi, atau yang lebih parah saat mereka membayar dengan lebih rendah dari nilai pertanggungan ketika terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Aman & Transparan!
Jadi, itulah pengertian reksadana beserta keuntungan dan risikonya. Sekali lagi, sebelum membeli reksadana, ada baiknya Anda menentukan terlebih dahulu tujuan dan target portofolio yang hendak diambil.
Selain itu, perlu diingat bahwa reksadana memiliki risiko yang harus diperhatikan. Jadi, tetaplah bijak dan cermat saat berinvestasi, ya!