05 October 2023
4 menit baca

10 Penyebab Kerugian Investasi yang Paling Sering Dialami Pemula

4 menit baca

penyebab kerugian investasi pemula

 

Investasi adalah salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun, bagi pemula, investasi juga bisa menjadi perjalanan yang penuh tantangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa penyebab utama kerugian investasi yang sering dialami oleh para pemula.

 

  • Kurang Memahami Jenis Investasi yang Beragam

 

Investasi bukanlah aktivitas yang monolitik. Ada berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, properti, reksa dana, dan mata uang kripto. Namun, pemula seringkali terburu-buru dan menginvestasikan uang mereka tanpa memahami karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan dari masing-masing jenis investasi. 

 

Akibatnya, mereka dapat mengalami kerugian besar jika investasi yang mereka pilih tidak sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko mereka.

 

Investasi saham, misalnya, dapat memberikan peluang keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi karena fluktuasi pasar yang tajam. 

 

Di sisi lain, obligasi mungkin cenderung lebih stabil, namun potensi keuntungannya mungkin lebih rendah. Memahami perbedaan ini penting agar pemula bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan keuangan mereka.

 

Baca Juga: Apa Profil Risiko Anda? Kenali Lebih Jauh Sebelum Berinvestasi!

 

  • Terburu-buru Tanpa Riset yang Cukup

 

Riset adalah langkah penting sebelum melakukan investasi. Pemula sering terjebak pada keinginan cepat untuk memulai investasi tanpa menggali informasi yang cukup tentang perusahaan atau aset yang mereka incar. 

 

Kekurangan pemahaman ini dapat menyebabkan mereka mengabaikan risiko dan potensi keuntungan yang sebenarnya terkandung dalam investasi tersebut.

 

Sebagai contoh, sebelum berinvestasi dalam saham suatu perusahaan, penting untuk memahami model bisnisnya, kinerja keuangan, dan perspektifnya di pasar. 

 

Begitu juga, jika Anda tertarik berinvestasi dalam properti, Anda harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai properti dan potensi pasarnya. Tanpa riset yang memadai, pemula mungkin membuat keputusan yang kurang informasional dan rentan terhadap kerugian.

 

  • Mengabaikan Pentingnya Diversifikasi

 

Salah satu prinsip dasar dalam investasi adalah diversifikasi. Diversifikasi berarti membagi dana Anda ke berbagai jenis aset, sehingga jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, dampaknya tidak akan terlalu besar pada portofolio keseluruhan. Namun, pemula seringkali meletakkan semua uang mereka dalam satu jenis aset saja.

 

Tanpa diversifikasi, risiko yang dihadapi akan lebih tinggi. Misalnya, jika seorang pemula menginvestasikan seluruh uangnya dalam saham satu perusahaan, ia akan sangat terpapar pada perubahan nilai saham tersebut. 

 

Jika saham tersebut mengalami penurunan tajam, kerugian yang dialami juga akan besar. Diversifikasi membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi yang ekstrim.

 

Baca Juga: Pentingnya Diversifikasi Investasi untuk Keberhasilan Finansial Anda

 

  • Dipengaruhi oleh Emosi dalam Pengambilan Keputusan

 

Investasi yang sukses membutuhkan keputusan yang rasional dan berdasarkan data, bukan emosi. Sayangnya, investor pemula seringkali dipengaruhi oleh emosi seperti ketakutan atau keserakahan. Ini dapat menyebabkan mereka menjual aset saat pasar sedang tidak stabil atau membeli aset dengan harga yang terlalu tinggi.

 

Misalnya, saat pasar saham sedang mengalami penurunan, banyak pemula yang panik dan langsung menjual saham mereka dengan harga rendah. Padahal, ini bisa menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga murah. 

 

Begitu juga, ketika pasar sedang bullish, investor pemula mungkin tergoda untuk membeli saham dengan harga yang sangat tinggi karena takut ketinggalan peluang. Mengendalikan emosi adalah kunci untuk menghindari keputusan impulsif yang berisiko.

 

  • Tidak Ada Rencana Investasi yang Konsisten

 

Tidak memiliki rencana investasi yang terstruktur dapat menjadi bumerang. Pemula mungkin tergoda untuk berinvestasi tanpa arah yang jelas, yang mengakibatkan keputusan yang impulsif dan tidak terarah. Sebuah rencana investasi yang baik akan membantu mereka tetap fokus dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

 

Rencana investasi seharusnya mencakup tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, alokasi aset yang tepat, serta strategi untuk mengelola risiko. Tanpa rencana ini, pemula mungkin merasa bingung saat menghadapi fluktuasi pasar dan cenderung membuat keputusan yang tidak konsisten.

 

  • Tidak Mengikuti Berita Pasar

 

Pasar keuangan selalu bergerak dan berubah. Pemula yang tidak mengikuti berita dan perkembangan terbaru dalam ekonomi dan pasar finansial bisa kehilangan informasi penting yang dapat memengaruhi investasi mereka. Ketika tidak memahami tren pasar, mereka mungkin membuat keputusan investasi yang tidak tepat.

 

Misalnya, jika Anda berinvestasi dalam mata uang saham, Anda harus selalu mengikuti berita terbaru tentang regulasi dan perkembangan teknologi dalam industri tersebut. Berita semacam ini punya dampak besar pada nilai aset Anda. Tanpa informasi yang terbaru, Anda mungkin terlewat peluang atau terjebak dalam investasi yang sudah tidak relevan.

 

Baca Juga: Instrumen Pasar Modal: Pahami Arti, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya

 

  • Berinvestasi Terlalu Cepat dengan Jumlah Besar

 

Ambisi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat seringkali mendorong pemula untuk menginvestasikan jumlah yang signifikan secara cepat. Namun, investasi yang cerdas membutuhkan pemahaman yang mendalam dan analisis yang matang. Tanpa hal ini, risiko kerugian justru akan meningkat.

 

Sebelum menginvestasikan jumlah besar, sebaiknya pemula memulai dengan jumlah yang lebih kecil terlebih dahulu. Hal ini memberi mereka peluang untuk memahami dinamika pasar dan belajar dari pengalaman. Selain itu, pemula juga harus melakukan analisis mendalam tentang aset yang ingin mereka beli, termasuk potensi pertumbuhan dan risiko yang terkait.

 

  • Tidak Menyiapkan Cadangan Keuangan yang Cukup

 

Investasi memiliki risiko, dan ada kemungkinan menghadapi kerugian dalam jangka pendek. Pemula yang tidak memiliki cadangan dana darurat dapat terpaksa menjual investasi mereka dalam kondisi pasar yang buruk, mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari yang seharusnya.

 

Sebelum berinvestasi, pastikan Anda memiliki cadangan dana darurat yang cukup untuk mengatasi kemungkinan kerugian sementara. Cadangan ini seharusnya mencakup biaya hidup Anda selama beberapa bulan atau lebih. Dengan memiliki cadangan dana yang cukup, Anda dapat menjaga kestabilan keuangan Anda saat menghadapi fluktuasi pasar.

 

  • Memilih Financial Advisor yang Tak Berkualitas

 

Jika memutuskan untuk menggunakan jasa penasihat keuangan, pemula perlu berhati-hati dalam memilihnya. Mengandalkan penasihat yang kurang kompeten atau kurang jujur dapat menyebabkan keputusan investasi yang buruk.

 

Penasihat keuangan yang baik seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis investasi, pemahaman yang baik tentang profil risiko Anda.

 

Selain itu, seorang financial advisor juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan nasihat yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Sebelum bekerja dengan penasihat keuangan, pastikan untuk melakukan riset tentang latar belakang dan reputasinya.

 

Baca Juga: 7 Tips Memilih Financial Advisor yang Tepat Sesuai Kebutuhan

 

  • Tidak Sabar dalam Menanti Hasil Investasi

 

Investasi yang sukses memerlukan kesabaran. Pemula seringkali ingin melihat hasil dalam waktu singkat dan menjadi cemas jika investasi tidak memberikan keuntungan instan. Namun, keberhasilan dalam investasi memerlukan waktu dan dedikasi.

 

Banyak investasi memiliki siklus yang panjang sebelum mencapai hasil yang signifikan. Sebagai contoh, investasi dalam properti mungkin memerlukan beberapa tahun sebelum nilai properti meningkat dengan cukup signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki harapan realistis dan tidak terburu-buru mengambil keputusan.

 

Baca Juga: 7 Risiko Investasi di Bisnis Franchise, Pelajari Biar Makin Cuan!

 

Itulah penyebab-penyebab kerugian investasi yang sering menimpa investor pemula. Dengan memahami risiko, merencanakan investasi dengan baik, dan tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar, kerugian investasi dapat diminimalkan. Penting untuk terus belajar dan berkembang seiring dengan perjalanan investasi Anda.

547 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
111 Suka