05 May 2023
4 menit baca

10 Daftar Investor Terkaya di Indonesia yang Bisa Dijadikan Panutan

4 menit baca

 

Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi yang besar. Tak heran jika banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di sini dan meraih keuntungan besar. Namun, hanya sedikit investor yang berhasil mencapai kekayaan yang luar biasa dan masuk ke dalam daftar investor terkaya di Indonesia. Berikut urutannya!

 

Daftar Investor Terkaya di Indonesia

 

Di bawah ini adalah daftar para investor Indonesia yang berhasil masuk dalam kategori terkaya di tanah air. Berikut daftar selengkapnya!

 

  • Lo Kheng Hong

Awalnya Lo Kheng Hong bekerja sebagai pegawai bank. Ia tertarik dengan dunia saham dan mempelajarinya saat masih bekerja. Lo Kheng Hong fokus pada investasi saham dan setelah resign dari bank di usia 37 tahun, ia menjadi investor saham profesional. 

 

Sekarang, pada usia 63 tahun, Lo Kheng Hong memiliki aset saham sekitar Rp2,5 triliun dan menjadi inspirasi para investor muda di Indonesia.

 

  • Robert Hartono dan Michael Hartono

Keduanya merupakan investor terkaya di Indonesia dan pemilik Djarum Group, BCA, serta sejumlah usaha lainnya. Kekayaan mereka mencapai lebih dari Rp600 triliun dengan berinvestasi pada saham TOWR, BBCA, RANC, dan melakukan ekspansi dengan membeli saham lainnya.

 

Baca Juga: 10 Investor Saham Terkaya di Dunia, Tajir Melintir Berkat Investasi Saham!

 

  • Djoko Susanto

Merupakan pemilik saham AMRT dari Alfamart yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Djoko Susanto memulai Alfamart pada tahun 1989 dan bisnisnya terus berkembang hingga kini. Kekayaannya diperkirakan mencapai lebih dari Rp27,2 triliun.

 

  • Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja dikenal sebagai pemilik Sinar Mas Group yang bergerak di sejumlah sektor, seperti bank, agribisnis, bisnis pulp dan kertas, dan lainnya. Ia juga berinvestasi pada perusahaan-perusahaan seperti DANA, Bumi Serpong Damai, dan Smartfren. Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp127 triliun.

 

  • Garibaldi Thohir

Pemilik Adaro Energy dengan kode saham ADRO dan juga memiliki saham ADMR, ESSA, dan WOMF. Garibaldi Thohir tidak hanya fokus pada pertambangan, tapi juga berinvestasi pada perusahaan tambang dan keuangan lainnya. Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp22,4 triliun.

 

  • Anthoni Salim

Merupakan pemilik Indofood Group dan terkenal dengan produk Indomie. Anthoni Salim juga memiliki saham Bank Mega, Data Center Indonesia, dan lainnya. Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp27 triliun.

 

  • Susilo Wonowidjojo

Pewaris Gudang Garam Group yang tidak hanya bergerak di bisnis rokok, tapi juga di properti, jalan tol, perkebunan sawit, dan lainnya. Kekayaannya diperkirakan mencapai hampir Rp70 triliun.

 

  • Mochtar Riady

Pendiri Lippo Group yang memiliki bank, mall besar, bisnis ritel, perumahan, hotel, dan sekolah di Indonesia. Mochtar Riady juga memiliki saham Siloam Hospital, OUE Ltd, Auric Pacific, dan lainnya. Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp25 triliun.

 

  • Chairul Tanjung

Investor terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai Rp90 triliun. Chairul Tanjung memiliki kepemilikan saham di Allo Bank, CT Corp, Bank Mega Usaha, serta beberapa perusahaan lainnya seperti di bidang properti, transportasi, entertainment, dan lainnya. Hal ini pun membuat pemasukannya pun berasal dari berbagai sumber.

 

  • Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia dikenal sebagai pemilik Indorama Ventures, perusahaan konglomerasi global yang bergerak di sektor petrokimia dan tekstil. Kekayaannya untuk tahun ini mencapai lebih dari Rp50 triliun.

 

Cara Memperoleh Penghasilan dari Investasi Saham

 

Setelah memahami jenis-jenis investasi saham, mari bahas tentang bagaimana cara mereka memperoleh penghasilan dari investasi saham.

 

  • Dividen

Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibayarkan setiap tahun atau setiap semester. Jumlah dividen yang diterima tergantung pada besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan kebijakan pembagian dividen perusahaan.

 

  • Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan dari kenaikan harga saham. Jika harga saham naik, maka nilai investasi saham Anda akan meningkat dan Anda dapat menjualnya untuk memperoleh keuntungan.

 

  • Trading

Trading adalah membeli dan menjual saham dalam jangka pendek dengan tujuan memperoleh keuntungan dari perbedaan harga jual dan beli. Trading bisa dilakukan secara aktif atau pasif. 

 

Jika dilakukan secara aktif, investor akan melakukan transaksi saham secara teratur dengan tujuan memperoleh keuntungan dari pergerakan harga saham dalam jangka pendek. 

 

Sedangkan jika dilakukan secara pasif, investor akan membeli saham dan menahan investasinya dalam jangka waktu yang lama dengan tujuan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham dalam jangka panjang.

 

  • Reinvestasi Dividen

Reinvestasi dividen adalah membeli saham tambahan dengan menggunakan dividen yang diperoleh dari perusahaan. Dengan melakukan reinvestasi dividen, jumlah saham yang dimiliki akan bertambah sehingga keuntungan yang diperoleh dari pembagian dividen juga akan semakin besar.

 

  • Pilih Saham yang Potensial

Untuk memperoleh penghasilan yang optimal dari investasi saham, investor perlu memilih saham-saham yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.

 

Salah satu cara untuk memilih saham yang potensial adalah dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal pada perusahaan yang akan diinvestasikan.

 

Baca Juga: Reinvestasi: Pengertian, Manfaat, dan Risikonya

 

Tips Investasi ala Lo Kheng Hong

 

Kisah sukses Lo Kheng Hong memang menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya. Dari kesuksesannya, Anda dapat mempelajari beberapa tips investasi yang dapat diaplikasikan dalam praktik investasi.

 

  • Bedakan Investasi dan Trading

Banyak orang masih bingung tentang perbedaan antara investasi dan trading saham. Padahal, keduanya sangat berbeda. Investasi saham adalah untuk tujuan jangka panjang dan berfokus pada pertumbuhan nilai perusahaan yang diinvestasikan. 

 

Sementara itu, trading saham adalah untuk tujuan jangka pendek dan berorientasi pada keuntungan dari perubahan harga saham harian. Lo Kheng Hong adalah seorang investor saham, bukan trader. 

 

Ia selalu berhati-hati dan melakukan analisis yang matang sebelum membeli saham perusahaan. Setelah memiliki saham, Lo Kheng Hong juga terus memantau kinerja dewan direksi perusahaan dan memperkirakan kondisi perusahaan di masa depan melalui data terkini dan riwayat masa lalu.

 

  • Tetap Hidup Sederhana

Meskipun kekayaannya sudah mencapai miliaran Rupiah, Lo Kheng Hong tetap mempertahankan gaya hidup sederhana seperti saat awal karirnya. Sebagai contoh, mobil yang dikendarai Lo Kheng Hong selama sepuluh tahun terakhir hanya Volvo, padahal dia mampu membeli mobil mewah seperti Porsche dan Lamborghini.

 

  • Membaca Banyak Buku

Lo Kheng Hong mengalami kerugian saat pertama kali membeli saham karena dia masih kurang berpengalaman. Namun, kerugian ini tidak mengurangi semangatnya untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya tentang investasi.

 

Lo Kheng Hong banyak belajar dari buku-buku Warren Buffett. Dia memiliki lebih dari 40 buku karya Warren Buffett dan membacanya hingga 4-5 kali. Dari kisah hidupnya, Anda bisa mempelajari banyak pelajaran berharga dalam membangun karier sebagai investor. 

 

Baca Juga: Risiko Investasi: Pengertian dan Cara Meminimalisirnya

 

Daftar di atas menunjukkan bahwa orang Indonesia juga dapat sukses di bidang investasi dan memperoleh kekayaan yang besar. Investor terkaya di Indonesia memiliki strategi investasi yang beragam dan cenderung mencari peluang investasi yang memiliki prospek bagus untuk pertumbuhan jangka panjang. 

 

Dengan mempelajari strategi investasi yang digunakan oleh para investor terkaya di Indonesia, Teman Bizharian dapat mengambil pelajaran berharga untuk mengelola keuangan sendiri dan mencapai tujuan keuangan masing-masing.

1101 Suka