25 August 2023
4 menit baca

Inilah 10 Penyebab UMKM Sulit Berkembang, Yuk Mulai Berbenah!

4 menit baca

umkm sulit berkembang

 

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, memiliki aspek kritikal sebagai penggerak ekonomi nasional. Namun, masih banyak di antaranya yang sulit berkembang, atau bahkan gagal. Untuk itu, jangan sampai bisnis Anda mengulangi kesalahan yang sama.

 

Mengapa UMKM Sulit Berkembang?

 

Menurut data yang dihimpun oleh Evermos dan diterbitkan pada World Economic Forum pada 2021, 99% penyebab UMKM gagal berkembang adalah adanya ketidaksesuaian produk yang ditawarkan dengan kebutuhan pasar. Hal ini seringkali dialami oleh bisnis pemula yang baru saja terjun ke dalam industri dan persaingan pasar.

 

Gagalnya UMKM dalam memahami pelanggan bukanlah penyebab tunggal yang menghambat pergerakan UMKM. Masalah ini juga dipicu oleh faktor lain seperti kesulitan dalam melakukan riset, mengolah data, dan melakukan analisa, sehingga terjebak dalam kesalahan mengidentifikasi kecocokan produk dengan pelanggan. Ditambah keterbatasan dalam kemampuan produksi, logistik, dan distribusi.

 

Baca Juga: Riset Pasar: Strategi Mengenal Pelanggan 

 

Penyebab UMKM Sulit Berkembang

 

Selain faktor yang sudah dijelaskan di atas, berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab UMKM sulit berkembang di Indonesia.

 

  • Keterbatasan Akses Finansial

Salah satu penyebab utama lainnya mengapa UMKM sulit berkembang adalah keterbatasan akses finansial. UMKM sering menghadapi kesulitan dalam mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka, seperti memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan atau pembiayaan dari investor.

 

Selain itu, hal ini juga sering disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang masih manual dan cenderung berantakan. Sehingga, lembaga keuangan dan pendanaan membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan apakah bisnis UMKM tersebut dapat dipercaya untuk memperoleh kucuran dana.

 

  • Minimnya Jaringan Distribusi 

Kesulitan dalam memasarkan produk akibat kurangnya jaringan distribusi dapat menghambat UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini pun diperparah dengan hambatan dalam melakukan tren pemasaran digital. 

 

Hambatan tersebut akhirnya dapat mengancam produk-produk potensial yang diproduksi oleh UMKM kehilangan pasar karena sulit dijangkau. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi pertumbuhan bisnis.

 

  • Kurangnya Keterampilan Manajerial

Banyak pemilik UMKM memiliki keterampilan teknis yang kuat dalam produksi atau layanan yang mereka tawarkan, tetapi kurang memiliki keterampilan manajerial yang diperlukan untuk mengelola bisnis secara efektif. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan sumber daya.

 

  • Kompetisi Pasar yang Ketat

Tingginya tingkat pertumbuhan UMKM di Indonesia setiap tahun, membuat persaingan pasar bisnis sangat kompetitif. Begitu banyak pesaing yang menawarkan produk atau layanan serupa, sehingga UMKM kesulitan dalam menemukan unique selling product (USP) untuk membedakan diri mereka dan menarik pelanggan.

 

Oleh karena itu, setiap UMKM yang telah menurunkan berbagai produk dan layanan di pasaran, harus mampu mengidentifikasi pasar dan menganalisa tren. Hal ini akan dapat membantu Anda menentukan jenis produk yang berpotensi menarik pembeli.

 

Baca Juga: 10 Cara Menghadapi Persaingan Bisnis, Sukses Memenangkan Pasar!

 

  • Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah 

Penyebab UMKM sulit berkemang berikutnya juga dapat berasal dari pemerintah. Adanya perubahan peraturan dan kebijakan yang tidak konsisten atau tidak menguntungkan bagi para pemilik bisnis UMKM, dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan bisnis. 

 

Beberapa aturan yang seringkali membuat pelaku usaha kecil terbebani adalah perubahan terkait peraturan perpajakan, regulasi lingkungan, hingga kebijakan perdagangan.

 

  • Infrastruktur yang Terbatas 

Meski UMKM turut mendorong peningkatan taraf ekonomi masyarakat daerah, namun mereka masih kesulitan dalam memperoleh akses infrastruktur. Misalnya kesulitan listrik, internet, dan air bersih yang masih kerap ditemui di beberapa daerah. 

 

Minimnya sarana dan prasarana tersebut dapat mempengaruhi produktivitas dan kemampuan UMKM untuk beroperasi secara efisien.

 

  • Membutuhkan Pendampingan dan Pelatihan

Bagi banyak UMKM pemula, pendampingan dan pelatihan seringkali dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam berbisnis. 

 

Jika pelaku UMKM memiliki pengetahuan yang terbatas dalam pengelolaan bisnis dan keuangan, maka hal Ini dapat menghambat mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kesulitan dalam bersaing.

 

Baca Juga: Inkubator Bisnis: Pengertian, Sistem Kerja, & Manfaatnya

 

  • Tidak Melakukan Inovasi

Tidak adanya inovasi atau diversifikasi dan pengembangan produk dan layanan, dapat membuat pelaku bisnis dan UMKM kesulitan dalam memperoleh pelanggan. Kompetisi yang ketat di pasaran, akan membuat mereka kesulitan bersaing jika tidak memiliki inovasi yang menjadikan produk dan layanan mereka berbeda. 

 

UMKM dapat mengalami kesulitan dalam menarik pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang ada. Inovasi dan diversifikasi dapat membantu UMKM untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berkembang.

 

  • Marketing dan Branding yang Lemah 

Banyak UMKM belum menyadari pentingnya pemasaran dan branding dalam membangun citra dan meningkatkan visibilitas bisnis. 

 

Kurangnya upaya promosi membuat pelanggan tidak mengetahui eksistensi dari produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini pada akhirnya akan membuat UMKM gagal berkembang karena tidak dapat mencapai profit dan tujuan bisnis yang diharapkan. 

 

Baca Juga: Perbedaan Branding dan Marketing untuk Perkembangan Bisnis, Wajib Anda Tahu!

 

  • Minimnya Pemasaran Digital

Penyebab UMKM sulit berkembang yang terakhir adalah kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran digital dan teknologi terbaru yang lebih relevan dengan pasar. 

 

Memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dapat membantu UMKM untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan menjangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan pada skala global. 

 

Pemasaran digital dapat dilakukan secara organik melalui media sosial, website, marketplace. Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda juga dapat meggunakan fitur ads yang disediakan masing-masing platform seperti Meta Ads, TikTok Ads, dan Google Ads.

 

Tantangan ini wajib menjadi perhatian bersama, baik bagi pemerintah, lembaga keuangan, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan dukungan yang tepat kepada UMKM. Misalnya dengan membuka kemudahan akses pembiayaan, melakukan pelatihan dan pendampingan bisnis, serta menyiapkan infrastruktur yang memadai.

 

MBN Consulting memiliki misi untuk membantu meningkatkan taraf kualitas UKM dan UMKM Indonesia dengan bantuan dan layanan yang berkesinambungan. Melalui berbagai layanan konsultasi dan perencanaan bisnis dari segi keuangan, legalitas, pemasaran, dan performa bisnis, kami dapat membantu UKM dan UMKM untuk mengakselerasi peningkatan performa bisnis dengan cara yang tepat. 

 

MBN Consulting telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementeria Koperasi dan UKM untuk membantu pendampingan dan pengembangan UMKM Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.

 

Dapatkan kemudahan melalui layanan yang kami berikan mulai dari Rp1,2 juta per bulan! Tertarik untuk mengetahui layanan lainnya? Konsultasi sekarang, GRATIS! 

 

Konsultasi Sekarang

5799 Reads
Author: Bizhare Contributor
493 Suka