05 February 2024
3 menit baca

Kenapa Valuasi Saham di Pasar Sekunder Bizhare Naik Turun? Ini Penjelasannya!

3 menit baca

valuasi pasar sekunder bizhare

 

Pasar Sekunder Bizhare telah berjalan dari tanggal 29 Januari 2024 lalu. Seperti halnya di pasar saham, investasi di sini bisa menjadi hal yang menarik sekaligus menantang. Salah satu aspek penting yang perlu dipahami oleh para investor adalah valuasi saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa valuasi saham bisa fluktuatif dan mengeksplorasi berbagai faktor yang menyebabkan perubahan tersebut. 

 

Tentang Pasar Sekunder Bizhare 2024

 

Pasar Sekunder Bizhare merupakan event rutin di mana investor bisa melakukan transaksi permintaan (bid) dan penawaran (offer) saham yang ada di Bizhare dengan aman dan nyaman. 

 

Sebagai informasi, Pasar Sekunder Bizhare dibuka untuk bisnis penerbit yang sahamnya telah didistribusikan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum perdagangan efek. 

 

Untuk kepemilikan efek, Bizhare telah bekerjasama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Bank Kustodian (BK) sebagai lembaga resmi penyimpanan saham kolektif investor secara scripless. Dengan demikian, event ini sudah terjamin aman dan sah secara hukum.

 

Anda bisa membaca panduan lengkap dan daftar bisnis yang ikut serta dalam Pasar Sekunder Bizhare dengan mengeklik tautan artikel berikut.

 

Baca Lengkap: Panduan Lengkap Pasar Sekunder Bizhare 2024

 

Valuasi Saham di Pasar Sekunder Bizhare

 

Secara umum, valuasi saham pasar sekunder adalah fluktuasi harga saham bisnis penerbit yang terjadi karena permintaan dan penawaran di pasar. Banyak faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran atas saham. Untuk lebih lengkap, silakan baca ulasan berikut.

 

  • Kenapa Valuasi Saham Pasar Sekunder Bisa Turun?

Penurunan valuasi saham pasar sekunder bisa terjadi karena adanya investor yang ingin menjual saham mereka. Hal ini dilakukan sebagai cara mereka untuk keluar dari kepemilikan saham tersebut. Penyebabnya, investor merasa bahwa kinerja perusahaan menurun atau kondisi industri yang tidak menguntungkan. 

 

Pada saat jumlah investor yang menjual saham jauh lebih banyak dibanding jumlah pembelinya, pemegang saham yang sudah ada akan memilih untuk menurunkan harga penawarannya. Hal tersebut dilakukan agar mampu menarik pembeli potensial.

 

  • Kenapa Valuasi Saham Pasar Sekunder Bisa Naik?

Kenaikan valuasi saham pasar sekunder terjadi ketika ada investor yang ingin membeli saham di pasar sekunder. Penyebabnya adalah kinerja perusahaan yang dinilai baik atau prospek industri yang cerah. 

 

Pada saat banyak investor yang ingin membeli saham, sementara penawaran saham hanya sedikit, pemegang saham yang sudah ada melihat adanya potensi kenaikan nilai saham mereka. Alhasil, mereka akan menawarkan saham dengan harga yang lebih tinggi. Ketika transaksi terjadi, pemegang saham yang sudah ada akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai saham mereka.

 

Baca Juga: Pahami Pengertian Price to Book Value (PBV) dan Rumus Menghitungnya

 

Setelah membaca ulasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kenaikan dan penurunan harga saham berbanding lurus dengan kinerja fundamental perusahaan. Itu sebabnya, sangat penting bagi Anda sebagai investor untuk mencermati seluruh faktor yang ada.

 

Penyebab Eksternal Fluktuasi Nilai Saham di Pasar Sekunder Bizhare

 

Ada banyak faktor yang menyebabkan nilai saham di Pasar Sekunder  Bizhare mengalami fluktuasi naik-turun. Untuk lebih jelasnya, berikut daftarnya.

 

  • Perkembangan Ekonomi Makro

Salah satu faktor yang memengaruhi fluktuasi valuasi saham di pasar sekunder adalah perkembangan ekonomi makro. Saat ekonomi sedang tumbuh dengan baik, permintaan terhadap saham cenderung meningkat, yang berpotensi meningkatkan valuasi saham. 

 

Sebaliknya, saat terjadi perlambatan ekonomi, permintaan terhadap saham dapat menurun, menyebabkan penurunan valuasi saham. Faktor-faktor seperti pertumbuhan GDP, inflasi, dan kebijakan moneter dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan, akibatnya, valuasi saham di pasar sekunder.

 

  • Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan juga merupakan faktor penting dalam fluktuasi valuasi saham di pasar sekunder. Jika suatu perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan laba yang stabil dan meningkatkan pendapatan secara konsisten, hal ini dapat meningkatkan persepsi investor terhadap nilai intrinsik saham perusahaan tersebut. Hasilnya, valuasi saham dapat naik. 

 

Sebaliknya, jika kinerja perusahaan menurun atau terdapat isu-isu yang mempengaruhi reputasi perusahaan, ini dapat menyebabkan penurunan valuasi saham. Hal tersebut harus diperhatikan dengan seksama, apalagi jika Anda hendak melakukan investasi di pasar sekunder.

 

  • Sentimen Pasar

Sentimen pasar juga dapat memainkan peran penting dalam fluktuasi valuasi saham di pasar sekunder. Ketika pasar sedang dalam suasana optimis dan para investor merasa percaya diri, permintaan terhadap saham cenderung tinggi, yang dapat meningkatkan valuasi saham. 

 

Namun, ketika ada ketidakpastian atau kekhawatiran di pasar, investor mungkin cenderung menjual saham mereka, yang dapat menyebabkan penurunan valuasi saham.

 

  • Perkembangan Industri

Perkembangan dalam industri tertentu juga dapat mempengaruhi fluktuasi valuasi saham di pasar sekunder. Jika suatu industri sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan memiliki prospek masa depan yang cerah, valuasi saham perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut mungkin cenderung naik. 

 

Sebaliknya, jika terdapat perubahan yang signifikan dalam industri atau adanya risiko yang timbul, ini dapat mempengaruhi valuasi saham secara negatif.

 

Baca Juga: Kenapa Harga Saham Naik Turun? Ini Penyebabnya!

 

Bisa disimpulkan, fluktuasi valuasi saham adalah hal yang sangat wajar dan normal, secara khusus di Pasar Sekunder Bizhare. Sebagai investor, Anda wajib memahami faktor-faktor yang mempengaruhi valuasi saham untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas. 

 

Dengan melakukan riset yang baik, mengikuti perkembangan pasar, dan menggunakan analisis fundamental yang baik, investor dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan mereka dalam berinvestasi di pasar.

1476 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
190 Suka