12 November 2023
5 menit baca

Due Diligence: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya

5 menit baca

due diligence adalah

 

Due diligence adalah salah satu aspek terpenting dalam dunia bisnis yang sering kali menjadi titik tolak dalam pengambilan keputusan besar. Proses ini melibatkan penyelidikan menyeluruh terhadap suatu aset atau perusahaan, dan pemahaman yang mendalam tentangnya dapat menjadi kunci keberhasilan dalam berbagai transaksi bisnis.

 

Pengertian Due Diligence

 

Due diligence, dalam konteks bisnis, adalah serangkaian penyelidikan, pemeriksaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak yang berminat terhadap suatu aset atau perusahaan. Biasanya, proses ini dilakukan sebelum melakukan transaksi bisnis tertentu, seperti merger, akuisisi, atau investasi. 

 

Tujuan utama dari due diligence adalah untuk memastikan bahwa pihak yang berminat memahami dengan baik kondisi, risiko, dan potensi aset atau perusahaan yang akan mereka akuisisi atau investasikan.

 

Proses due diligence melibatkan pengumpulan dan analisis data yang komprehensif. Mulai dari pemeriksaan dokumen, laporan keuangan, informasi hukum, dan aspek-aspek operasional yang berkaitan dengan aset atau perusahaan yang sedang diteliti. 

 

Tujuannya adalah untuk mengungkapkan informasi yang mungkin tidak terlihat secara langsung, seperti utang tersembunyi, masalah hukum, atau ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku.

 

Pentingnya due diligence dalam dunia bisnis tidak dapat diabaikan. Proses ini memungkinkan para pemangku kepentingan, seperti investor atau calon pembeli, untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan berbasis fakta. 

 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang aset atau perusahaan yang akan mereka transaksikan, mereka dapat menghindari potensi kerugian atau kesalahan yang dapat muncul jika mereka tidak melakukan due diligence dengan cermat.

 

Baca Juga: Apa Itu Investasi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

 

Jenis-jenis Due Diligence

 

Ada berbagai jenis due diligence yang dapat dilakukan, tergantung pada aspek yang ingin diperiksa. Berikut adalah beberapa jenis due diligence yang umumnya dilakukan:

 

  • Due Diligence Komersial

Dalam due diligence komersial, dilakukan analisis mendalam terkait potensi pertumbuhan bisnis. Ini mencakup beberapa aspek seperti pangsa pasar, posisi perusahaan di pasar, prospek bisnis, dan peluang yang tersedia. Biasanya, due diligence komersial dilakukan sebelum melakukan investasi pada sebuah perusahaan.

 

  • Due Diligence Administratif

Due diligence administratif melibatkan verifikasi terhadap fasilitas yang dimiliki perusahaan, seperti jumlah stasiun kerja, tingkat hunian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan administrasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua biaya operasional sudah termasuk dalam catatan keuangan perusahaan, sehingga pembeli atau investor dapat memahami jenis biaya operasional yang mungkin akan dikeluarkan.

 

  • Due Diligence Keuangan

Salah satu jenis due diligence yang paling umum adalah due diligence keuangan. Ini melibatkan pemeriksaan keakuratan data keuangan perusahaan yang akan ditransaksikan. Dalam proses ini, dilakukan pemeriksaan laporan keuangan, rencana belanja modal, proyeksi perusahaan, dan lainnya untuk menilai apakah kondisi keuangan perusahaan tersebut sehat atau tidak.

 

  • Due Diligence Aset

Due diligence aset adalah jenis penyelidikan yang menilai hal-hal terkait dengan aset perusahaan, termasuk daftar aset tetap, perjanjian sewa peralatan, data penjualan dan pembelian peralatan modal, akta real estate, surat gadai, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk memahami kondisi aset yang akan menjadi bagian dari transaksi.

 

  • Due Diligence Sumber Daya Manusia

Due diligence sumber daya manusia melibatkan pemeriksaan terhadap aspek-aspek SDM perusahaan. Ini mencakup analisis jumlah karyawan, gaji, bonus, kontrak kerja, kebijakan cuti, masalah karyawan, dan polis asuransi kesehatan. Tujuannya adalah untuk memahami tenaga kerja perusahaan dan potensi masalah yang mungkin timbul.

 

  • Due Diligence Lingkungan

Due diligence lingkungan berkaitan dengan peraturan lingkungan yang perlu dipatuhi oleh perusahaan. Pemeriksaan ini mencakup lisensi lingkungan, riwayat emisi, jejak karbon, dan dokumen terkait lainnya. Hal ini penting karena pelanggaran aturan lingkungan dapat berdampak negatif pada perusahaan.

 

  • Due Diligence Pajak

Due diligence pajak melibatkan peninjauan kewajiban pajak perusahaan, termasuk pemeriksaan pembayaran pajak yang telah dilakukan. Selain itu, verifikasi status pajak tertunda juga dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan pajak yang berlaku.

 

  • Due Diligence Kekayaan Intelektual

Kekayaan intelektual adalah aset berharga bagi banyak perusahaan. Due diligence kekayaan intelektual mencakup pemeriksaan terhadap hak paten, hak cipta, merek dagang, nama merek, dan klaim terkait pelanggaran kekayaan intelektual. Hal ini penting untuk melindungi aset intelektual perusahaan.

 

  • Due Diligence Hukum

Due diligence hukum fokus pada aspek hukum dan administratif perusahaan. Ini mencakup pemeriksaan dokumen perizinan, legalitas, dan segala aspek hukum lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan tidak memiliki masalah hukum yang berpotensi merugikan.

 

  • Due Diligence Pelanggan

Pelanggan adalah faktor kunci dalam bisnis, oleh karena itu due diligence pelanggan sangat penting. Ini mencakup peninjauan pelanggan utama, perjanjian layanan, kebijakan kredit, kepuasan pelanggan, dan aspek lain yang berkaitan dengan pelanggan. Hal ini membantu memahami hubungan perusahaan dengan pelanggan-pelanggannya.

 

Baca Juga: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!

 

Proses Pelaksanaan Due Diligence

 

Proses pelaksanaan due diligence melibatkan serangkaian langkah yang cermat dan teliti dalam menyelidiki aset atau perusahaan yang akan menjadi subjek transaksi bisnis. Berikut adalah tahapan umum yang terlibat dalam proses pelaksanaan due diligence.

 

  • Identifikasi Tujuan

Langkah pertama dalam proses due diligence adalah mengidentifikasi tujuan dari penyelidikan ini, apakah untuk merger, akuisisi, investasi, atau transaksi bisnis lainnya? Penentuan tujuan yang jelas akan membantu menentukan cakupan dan fokus dari due diligence.

 

  • Pengumpulan Data

Setelah tujuan telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengumpulan data. Tim due diligence akan mengumpulkan semua informasi yang relevan tentang aset atau perusahaan yang sedang diteliti. Ini mencakup laporan keuangan, dokumen hukum, data operasional, dan informasi lain yang diperlukan.

 

  • Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara mendalam. Tim due diligence akan memeriksa setiap detail dengan seksama untuk mengidentifikasi potensi masalah atau risiko yang mungkin ada. Selain itu, mereka juga akan mencari peluang atau area di mana perusahaan dapat ditingkatkan.

 

  • Penilaian Risiko

Selama proses analisis data, tim due diligence akan melakukan penilaian risiko. Mereka akan mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul dalam transaksi bisnis, seperti utang tersembunyi, masalah hukum, atau masalah operasional. Penilaian risiko ini penting untuk membantu para pemangku kepentingan memahami potensi kerugian.

 

  • Pembuatan Laporan

Hasil dari proses due diligence akan disusun dalam bentuk laporan. Laporan ini akan mencakup semua temuan, baik yang positif maupun yang negatif. Laporan ini menjadi panduan untuk para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan bisnis yang informasional.

 

  • Rekomendasi

Berdasarkan temuan dari proses due diligence, tim due diligence juga dapat memberikan rekomendasi. Rekomendasi ini dapat berupa saran untuk melanjutkan transaksi, menegosiasikan ulang syarat-syarat, atau bahkan membatalkan transaksi jika risiko terlalu tinggi.

 

  • Penyelesaian Transaksi

Setelah proses due diligence selesai dan semua permasalahan telah diselesaikan atau dinegosiasikan, transaksi dapat dilanjutkan. Para pemangku kepentingan dapat memutuskan untuk mengikatkan kesepakatan dan melanjutkan dengan transaksi bisnis.

 

Baca Juga: Cara Menghitung Modal Awal Sebelum Memulai Bisnis Agar Tidak Rugi

 

Perbedaan Due Diligence dengan Audit

 

Seringkali, due diligence dan audit adalah dua konsep yang dapat terlihat serupa dalam bisnis. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang penting. Kira-kira, apa yang membedakan keduanya?

 

Due diligence dilakukan sebelum transaksi bisnis dan memiliki tujuan menyelidiki aset atau perusahaan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang. Fokusnya lebih luas, mencakup aspek hukum, operasional, dan lainnya.

 

Audit, di sisi lain, dilakukan secara rutin untuk memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan. Tujuannya adalah memverifikasi keakuratan laporan keuangan dan memastikan kepatuhan dengan standar akuntansi.

 

Due diligence adalah langkah penting dalam dunia bisnis yang dapat membantu Anda menghindari potensi risiko dan memahami dengan lebih baik aset atau perusahaan yang akan Anda akuisisi atau investasikan. Dengan berbagai jenis due diligence yang tersedia, Anda dapat menyesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan tujuan transaksi bisnis Anda.

868 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
107 Suka