31 May 2024
4 menit baca

Business Sustainability: Pengertian, Tantangan, & Strateginya

4 menit baca

Mengenal Business Sustainability

 

Dalam era modern ini, keberlanjutan bisnis atau business sustainability menjadi salah satu topik yang semakin mendapat perhatian. Keberlanjutan bisnis tidak hanya berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan usaha dalam jangka panjang, tetapi juga melibatkan berbagai aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang saling terkait. Artikel ini akan membahas pengertian, pentingnya, serta strategi untuk mencapai business sustainability.

 

Pengertian Business Sustainability

 

Business sustainability adalah pendekatan bisnis yang berfokus pada penciptaan nilai jangka panjang dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengambilan keputusan dan operasi perusahaan. 

 

Tujuan utama dari business sustainability adalah untuk memastikan bahwa bisnis dapat terus beroperasi dan berkembang tanpa merusak sumber daya alam atau mengabaikan kesejahteraan sosial.

 

Baca Juga: 30 Ide Bisnis Digital yang Bisa Anda Coba di Tahun 2024

 

Tantangan dalam Menerapkan Business Sustainability

 

Menerapkan keberlanjutan bisnis memang menawarkan banyak manfaat, namun prosesnya juga tidak lepas dari berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi perusahaan dalam upaya menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan:

 

  • Biaya Awal yang Tinggi

Salah satu tantangan terbesar dalam menerapkan keberlanjutan bisnis adalah biaya awal yang tinggi. Investasi dalam teknologi hijau, seperti panel surya, sistem pengelolaan air, dan teknologi produksi bersih, seringkali membutuhkan biaya yang signifikan. 

 

Selain itu, pengembangan produk yang ramah lingkungan dan program pelatihan karyawan juga memerlukan dana yang cukup besar. Bagi perusahaan kecil dan menengah, tantangan biaya ini bisa menjadi hambatan besar untuk memulai inisiatif keberlanjutan.

 

  • Kesulitan dalam Mengukur Dampak

Mengukur dampak keberlanjutan bisa menjadi proses yang kompleks. Perusahaan perlu mengembangkan indikator yang tepat untuk menilai keberhasilan praktik berkelanjutan mereka. 

 

Misalnya, bagaimana cara mengukur pengurangan jejak karbon secara akurat? Bagaimana menilai peningkatan kesejahteraan sosial dari program tanggung jawab sosial perusahaan? Kesulitan ini sering kali membuat perusahaan ragu dalam melaporkan dan mengevaluasi dampak dari inisiatif keberlanjutan mereka.

 

  • Perubahan Budaya Organisasi

Implementasi keberlanjutan bisnis sering kali memerlukan perubahan budaya organisasi yang signifikan. Ini mencakup perubahan dalam cara berpikir, kebijakan, dan perilaku karyawan di semua tingkatan. 

 

Mengubah budaya organisasi bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan waktu, komitmen, serta upaya yang konsisten. Perusahaan harus mampu menginspirasi dan melibatkan seluruh karyawan untuk mendukung visi keberlanjutan ini.

 

  • Kurangnya Pengetahuan dan Sumber Daya

Banyak perusahaan, terutama yang berukuran kecil dan menengah, mungkin tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang cukup untuk menerapkan praktik keberlanjutan. Mereka mungkin tidak memiliki staf yang terlatih dalam bidang keberlanjutan atau akses ke teknologi dan alat yang diperlukan. 

 

Selain itu, perusahaan mungkin juga kurang memahami regulasi dan standar keberlanjutan yang berlaku, sehingga sulit untuk mematuhi dan mengintegrasikan praktik tersebut dalam operasional mereka.

 

  • Ketidakpastian Ekonomi

Ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Selama periode krisis ekonomi atau ketidakpastian pasar, perusahaan mungkin lebih fokus pada keuntungan jangka pendek dan pemotongan biaya, dibandingkan dengan investasi dalam inisiatif keberlanjutan jangka panjang. Hal ini dapat menghambat kemajuan dalam penerapan praktik berkelanjutan.

 

  • Kurangnya Dukungan dari Pemangku Kepentingan

Dukungan dari pemangku kepentingan, seperti investor, pelanggan, dan komunitas lokal, sangat penting untuk kesuksesan inisiatif keberlanjutan. Tanpa dukungan yang memadai, perusahaan mungkin kesulitan untuk mendapatkan legitimasi dan sumber daya yang dibutuhkan. 

 

Misalnya, jika pelanggan tidak menghargai atau tidak peduli dengan produk yang ramah lingkungan, maka permintaan pasar untuk produk tersebut akan rendah, sehingga mengurangi insentif bagi perusahaan untuk terus berinovasi dalam praktik keberlanjutan.

 

Baca Juga: 21 Peluang Usaha yang Belum Banyak Pesaing, Cepat Cuan!

 

Strategi untuk Mencapai Business Sustainability

 

Ada beberapa tips dan strategi yang bisa dilakukan perusahaan Anda untuk mencapai business sustainability, yakni:

 

  • Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien

Perusahaan perlu mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Ini termasuk penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan daur ulang. Contoh konkret adalah menggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

 

  • Inovasi Produk dan Layanan

Mengembangkan produk dan layanan yang ramah lingkungan dan memiliki dampak sosial positif adalah langkah penting. Misalnya, perusahaan dapat menciptakan produk yang dapat didaur ulang atau menggunakan bahan baku yang berasal dari sumber yang berkelanjutan.

 

  • Keterlibatan Karyawan dan Masyarakat

Keberlanjutan bisnis juga melibatkan pemberdayaan karyawan dan masyarakat. Perusahaan dapat mengadakan program pelatihan untuk karyawan tentang praktik berkelanjutan atau berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk proyek-proyek lingkungan dan sosial.

 

  • Transparansi 

Menyediakan laporan keberlanjutan secara transparan kepada pemangku kepentingan adalah bagian dari praktik bisnis yang baik. Laporan ini mencakup informasi tentang dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari operasi perusahaan.

 

  • Investasi dalam Green Technology

Teknologi hijau memainkan peran penting dalam keberlanjutan bisnis. Investasi dalam teknologi yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, sistem manajemen energi cerdas, dan teknologi produksi bersih, dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional.

 

  • Penerapan Prinsip Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang berfokus pada penggunaan ulang, perbaikan, daur ulang, dan perpanjangan masa pakai produk. Dengan menerapkan prinsip ini, perusahaan dapat mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

 

Baca Juga: Perbedaan Securities Crowdfunding dan Equity Crowdfunding

 

#AmankanPerusahaanMu dengan Investasi di Bizhare Institusi

 

Pernahkah Anda berpikir untuk menginvestasikan dana idle perusahaan Anda ke platform investasi tepercaya? Tak hanya efektif, strategi ini sangat bagus untuk mengembangkan meningkatkan dana perusahaan Anda secara signifikan, loh.

 

Bizhare Institusi adalah fitur bagi perusahaan yang ingin mengelola dan mengembangkan dana idle mereka ke berbagai efek yang tersedia, mulai dari saham, obligasi dan sukuk secara urun dana atau crowdfunding di platform Bizhare.

 

Menariknya, Bizhare Institusi tidak hanya menyediakan akses eksklusif ke berbagai instrumen investasi, tetapi juga menawarkan kemudahan dalam pengelolaan dana perusahaan. 

 

Baca Juga: 7 Cara Amankan Keuangan Perusahaan, Mari Investasi!

 

Dengan berinvestasi melalui crowdfunding di Bizhare, perusahaan dapat memanfaatkan dana idlenya secara efisien dan meraih potensi keuntungan yang optimal. Keuntungan dari investasi tersebut tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh para investor yang berpartisipasi dalam crowdfunding.

 

Yang paling menarik, dividend yield yang bisa Anda terima dari investasi di Bizhare Institusi adalah 10–18% per tahun berdasarkan data historis. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan Anda berinvestasi di instrumen lainnya. 

 

Jadi, Anda bisa menikmati liburan dengan nyaman karena dana idle perusahaan Anda berada di tangan yang tepat untuk dikembangkan secara optimal. Tenang saja, Anda memantau perkembangannya melalui platform Bizhare Institusi. 

 

Jika tertarik, silakan membaca panduan pendaftaran dan investasi akun Bizhare Institusi dengan mengeklik button di bawah ini.

 

#AmankanPerusahaanMu Sekarang

370 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
67 Suka