26 July 2023
3 menit baca

Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, & Instrumennya

3 menit baca

kebijakan moneter

 

Kebijakan moneter adalah salah satu aspek penting dalam sistem ekonomi suatu negara. Melalui kebijakan moneter, pemerintah atau bank sentral bertujuan untuk mengendalikan pasokan uang, suku bunga, dan likuiditas di pasar keuangan guna mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

 

Pengertian Kebijakan Moneter

 

Kebijakan moneter adalah serangkaian langkah dan kebijakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur pasokan uang dan suku bunga guna mencapai stabilitas harga dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. 

 

Bank sentral berperan sebagai pelaksana kebijakan moneter dan menggunakan instrumen-instrumen tertentu untuk mengontrol jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.

 

Baca Juga: Mengenal Bank Sentral serta Fungsi, Tugas, dan Wewenangnya

 

Tujuan Kebijakan Moneter

 

Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencapai stabilitas harga dalam perekonomian. Dengan menjaga inflasi tetap rendah dan stabil, kebijakan moneter dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. 

 

Selain itu, tujuan kebijakan moneter juga meliputi pengaturan suku bunga, pertumbuhan lapangan kerja, dan stabilitas sistem keuangan. Hal ini yang menjadikan bank sentral punya peran vital dalam menetapkan kebijakan moneter.

 

Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

 

Terdapat beberapa jenis kebijakan moneter yang umum digunakan oleh bank sentral, antara lain:

 

  • Kebijakan Moneter Akomodatif

Kebijakan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan suku bunga dan meningkatkan likuiditas di pasar keuangan. Hal ini dilakukan saat ekonomi mengalami perlambatan atau resesi.

 

  • Kebijakan Moneter Restriktif

Kebijakan ini diterapkan untuk mengendalikan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga dan mengurangi likuiditas di pasar keuangan. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya overheating ekonomi.

 

  • Kebijakan Moneter Netral

Kebijakan ini berusaha untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi dalam keseimbangan. Bank sentral cenderung tidak melakukan perubahan besar pada suku bunga dan likuiditas.

 

  • Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan ini digunakan saat inflasi tinggi dan tidak terkendali. Bank sentral akan mengambil langkah-langkah yang tegas, seperti menaikkan suku bunga secara signifikan, untuk menstabilkan harga-harga.

 

Baca Juga: Investasi Publik: Pengertian, Jenis, dan Hambatannya

 

Instrumen Kebijakan Moneter

 

Bank sentral menggunakan beberapa instrumen kebijakan moneter untuk mencapai tujuannya. Beberapa instrumen tersebut meliputi:

 

  • Suku Bunga

Bank sentral dapat mengubah suku bunga acuan guna mempengaruhi suku bunga pasar dan pinjaman. Menurunkan suku bunga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, sementara menaikkannya dapat mengendalikan inflasi.

 

  • Operasi Pasar Terbuka

Bank sentral melakukan pembelian atau penjualan surat berharga pemerintah untuk mengatur likuiditas di pasar keuangan. Pembelian surat berharga akan meningkatkan likuiditas, sedangkan penjualan surat berharga akan menguranginya.

 

  • Rasio Cadangan Wajib

Bank sentral dapat menetapkan persentase tertentu dari simpanan yang harus dijaga oleh bank-bank komersial sebagai cadangan wajib. Dengan mengubah rasio cadangan wajib, bank sentral dapat mengontrol likuiditas di sistem perbankan.

 

  • Intervensi Valuta Asing

Bank sentral dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan membeli atau menjual mata uang asing. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang negara.

 

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

 

Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan moneter. Berikut adalah beberapa contoh kebijakan moneter yang pernah diterapkan di Indonesia:

 

  • Kebijakan Suku Bunga

Salah satu instrumen kebijakan moneter yang paling umum adalah penyesuaian suku bunga. Bank Indonesia dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian. 

 

Misalnya, jika inflasi sedang tinggi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga untuk mendorong masyarakat menyimpan uang di bank daripada menghabiskannya. 

 

Sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi melambat, Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong masyarakat dan perusahaan mengambil pinjaman.

 

  • Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah kebijakan moneter di mana Bank Indonesia membeli atau menjual surat berharga negara kepada bank-bank komersial. Jika Bank Indonesia membeli surat berharga negara, ini akan meningkatkan likuiditas bank-bank dan mendorong pertumbuhan kredit. 

 

Sebaliknya, jika Bank Indonesia menjual surat berharga negara, hal ini akan mengurangi likuiditas bank-bank dan menekan pertumbuhan kredit. Tujuan dari operasi pasar terbuka adalah untuk mengatur jumlah uang yang beredar di pasar.

 

  • Rasio Cadangan Wajib

Bank Indonesia memiliki wewenang untuk menetapkan rasio cadangan wajib yang harus dipenuhi oleh bank-bank komersial. Rasio cadangan wajib adalah persentase tertentu dari simpanan nasabah yang harus disimpan oleh bank sebagai cadangan. 

 

Jika Bank Indonesia menaikkan rasio cadangan wajib, bank-bank akan memiliki lebih sedikit dana yang dapat digunakan untuk memberikan pinjaman, sehingga dapat mengurangi pertumbuhan kredit. 

 

Sebaliknya, jika Bank Indonesia menurunkan rasio cadangan wajib, bank-bank akan memiliki lebih banyak dana untuk memberikan pinjaman, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kredit.

 

  • Penyesuaian Marginal Deposit Facility (MDF)

Penyesuaian Marginal Deposit Facility (MDF) adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan mengubah batas minimum deposito yang harus dipenuhi oleh bank-bank untuk memperoleh dana dari Bank Indonesia. 

 

Jika Bank Indonesia menaikkan batas minimum deposito, bank-bank akan cenderung mengurangi permintaan pinjaman dari Bank Indonesia, sehingga mengurangi likuiditas di pasar. 

 

Sebaliknya, jika Bank Indonesia menurunkan batas minimum deposito, bank-bank akan cenderung meningkatkan permintaan pinjaman dari Bank Indonesia, sehingga meningkatkan likuiditas di pasar.

 

Baca Juga: Risiko Investasi: Pengertian dan Cara Meminimalisirnya

 

Kebijakan moneter merupakan salah satu instrumen yang penting dalam pengaturan ekonomi suatu negara. Dengan kebijakan moneter yang tepat, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh secara berkelanjutan dan mencapai stabilitas harga yang baik.

923 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
195 Suka