15 February 2023
4 menit baca

Pengertian Deposit, Jenis, dan Contohnya

4 menit baca

 

Istilah deposit tentu sudah tidak asing lagi untuk didengar. Umumnya istilah ini digunakan dalam bisnis atau dunia perbankan sebagai jaminan  yang dapat memudahkan pengusaha. Deposit bahkan mampu mencegah terjadinya kerugian. Yuk, kenali lebih jauh pengertian deposit yang akan dijelaskan dalam artikel berikut ini.

 

Pengertian Deposit 

 

Di dunia keuangan, deposit memiliki banyak arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deposit adalah uang yang tersimpan dalam sebuah rekening agar memudahkan atau mengamankan transaksi. Pertanyaannya, apakah deposit bisa ditarik kembali oleh pembayar? Hal ini tergantung dengan deposit yang dimaksud.

 

Pada dasarnya, deposit adalah bentuk jaminan ketika ada pembelian produk atau jasa, terutama dalam jumlah yang besar. Tujuannya untuk menutup kerugian apabila calon pembeli melakukan pembatalan secara sepihak, begitu pula sebaliknya. Jadi, sering kali deposit ini tidak akan dikembalikan apabila transaksi dibatalkan atau ada perjanjian yang dilanggar oleh pihak pembeli.

 

Namun, definisi dari deposit agak sedikit berbeda di dunia perbankan. Dalam perbankan, deposit adalah uang nasabah yang disimpan di bank tersebut. Tentu saja deposit dalam definisi ini bisa ditarik kapan saja oleh nasabah karena masih menjadi hak milik nasabah tersebut.

 

Perbedaan Deposit dan Deposito 

 

Walau namanya hampir sama, deposit jauh berbeda dari deposito. Seperti yang sudah dibahas di atas, deposit mengacu pada dua hal, yakni jaminan dan simpanan uang. Sementara itu, deposito merupakan produk simpanan yang ditawarkan oleh sebuah bank. Anda pun pasti sudah sering mendengar istilah deposito atau lebih dikenal sebagai tabungan berjangka.

 

Keunggulan dari deposito dibanding produk simpanan lain adalah tingkat bunga atau imbal hasil yang lebih tinggi. Akan tetapi, Anda tidak bisa sembarangan menarik simpanan dalam deposito ini. 

 

Di awal pembukaan deposito, Anda diminta untuk memilih jangka waktu antara 3 sampai 12 bulan. Jika Anda memilih waktu 12 bulan, itu artinya Anda baru bisa menarik uang dalam deposito 12 bulan sejak hari Anda membuka deposito tersebut.

 

Baca Juga: Investasi Bisnis atau Deposito?

 

Jenis Deposit 

 

Ada beberapa jenis deposit yang beredar di pasar. Aset-aset ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan satu sama lain. Berikut ulasannya.

 

Deposit Berjangka

Deposit berjangka adalah bentuk simpanan berjangka yang sistem penarikannya disesuaikan dengan kurun waktu tertentu. Jangka waktu yang disediakan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.

 

Menurut Ismail, perbedaan jangka waktu tersebut dikarenakan bank akan memberikan balas jasa berupa bunga dengan tingkatan yang berbeda. Semakin lama jangka waktu deposit, semakin besar tingkat suku bunganya.

 

Deposit ini diterbitkan atas nama perorangan maupun atas nama perusahaan atau lembaga. Bukti kepemilikan deposit berjangka yang diberikan kepada pihak bank biasanya berupa bilyet deposito.

 

Di dalam bilyet tersebut tercantum nama pemilik yang berhak atas deposit berjangka. Artinya, pihak yang dapat mencairkan deposit berjangka hanya pihak yang namanya tertera di dalam bilyet. Selain itu, deposit berjangka tidak bisa dipindahtangankan ataupun diperjualbelikan.

 

Sertifikat Deposit

Menurut Adi Sulistyo Nugroho dalam buku Akuntansi Bank, sertifikat deposit adalah deposit yang bukti simpannya dapat diperdagangkan.

 

Sertifikat deposit dicatat sebesar nilai nominal. Potongan atau bunga yang harus dibayar dicatat sebagai “bunga dibayar di muka”, dan diamortisasi selama sisa jangka waktu yang tercantum di sertifikat.

 

Menurut Nugroho, saldo sertifikat deposit disajikan sebesar nilai nominal saldo “bunga dibayar di muka”. Kemudian disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) dalam nominal sertifikat deposit.

 

Deposit on Call

Deposit on call adalah simpanan kepada bank yang dapat ditarik setiap saat. Dengan catatan, terdapat pemberitahuan sehari sebelum jatuh tempo.

 

Jangka waktu deposit on call mulai dari semalam (overnight), 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu. Manfaat dari deposit on call antara lain memiliki suku bunga yang kompetitif dan tersedia dalam mata uang Rupiah ataupun Dollar Amerika.

 

Nasabah harus memenuhi jumlah minimum untuk melakukan transaksi deposit on call yang sudah ditetapkan pihak bank. Selain itu, nasabah harus memiliki dana yang cukup atau setidaknya berjumlah setara dengan dana yang dibutuhkan setiap saat.

 

Contoh Deposit

 

Setelah memahami pengertian deposit dan jenis-jenisnya, kini Anda bisa mengetahui contoh deposit seperti yang tertulis di bawah ini.

 

Refundable Deposit

Jenis deposit ini umum diterapkan dalam bisnis sewa properti, seperti misalnya sewa kamar hotel. Refundable deposit adalah uang jaminan yang akan dikembalikan setelah beberapa waktu.

 

Uang jaminan ini dianggap sebagai beban masa depan (future liability) karena berarti sang penjual memiliki sejumlah uang yang harus dikembalikan kepada pembeli. Sehingga, refundable deposit tidak dapat dimasukkan sebagai pemasukan perusahaan.

 

Term Deposit

Term deposit adalah istilah bahasa Inggris yang sama dengan deposito. Term deposit atau tabungan berjangka sering kali dianggap sebagai instrumen investasi dengan risiko terkecil, tetapi dengan keuntungan yang sama kecilnya.

 

Bagi bank, term deposit dari nasabah dijadikan sebagai uang untuk memberikan pinjaman bagi nasabah lain atau bisnis tertentu. Sebagai imbalannya, nasabah pemilik term deposit akan mendapatkan bunga atau imbal hasil yang stagnan. Karena itu, uang yang tersimpan dalam term deposit akan bertambah seiring berjalannya waktu.

 

Demand Deposit

 

Berbeda dari term deposit, demand deposit adalah jenis simpanan yang membebaskan nasabah untuk menarik uang dari rekening kapan saja. Meski demikian, bunga atau imbal hasil yang ditawarkan juga tidak sebesar term deposit. Nasabah pun akan dikenakan biaya administrasi.

 

Demand deposit sering kita temukan di berbagai produk simpanan. Kemungkinan besar, Anda juga memiliki setidaknya satu demand deposit karena likuiditasnya yang tinggi.

 

Customer Deposit

Terakhir, ada customer deposit yang banyak diterapkan oleh pengusaha. Customer deposit adalah bentuk uang jaminan yang harus disetorkan oleh calon pembeli sebelum penjual memberikan produk atau jasa.

 

Mengapa customer deposit diperlukan? Alasannya supaya penjual terhindar dari kerugian. Misalnya saja, seorang pengusaha memesan 100 meja dan kursi makan untuk restoran barunya di sebuah toko mebel. Dengan total transaksi ratusan juta Rupiah, pihak toko pun meminta customer deposit sebesar 20% dari total transaksi.

 

Uang deposit ini akan digunakan sebagai modal material pembuatan kursi dan meja sekaligus jaminan dari pembeli. Jadi, apabila pembeli terpaksa membatalkan pesanan, pihak toko pun tidak mengalami kerugian karena modal produksi sudah ditutupi oleh customer deposit.

 

Demikian penjelasan mengenai pengertian deposit, jenis, dan contohnya secara lengkap. Sekali lagi, deposit berbeda dengan deposito. Jangan salah dalam mengartikannya, ya!

 

Setelah pertanyaan “apa itu deposit” sudah terjawab, sekarang Anda bisa langsung terjun dan mempraktikkan deposit ini. Apabila belum paham, Anda bisa membaca aturan yang tertera atau meminta penjelasan dari pihak terkait. Selamat mencoba!

28176 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
869 Suka