20 February 2024
4 menit baca

Usaha Ekstraktif: Pengertian, Karakteristik, & Contohnya

4 menit baca

usaha ekstraktif adalah

 

Usaha ekstraktif adalah salah satu jenis usaha yang erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam. Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, usaha ekstraktif juga menimbulkan sejumlah tantangan dan dampak terhadap lingkungan. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang usaha ekstraktif, termasuk manfaat, tantangan, dan dampaknya terhadap lingkungan.

 

Apa itu Usaha Ekstraktif?

 

Usaha ekstraktif adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan pengambilan atau pengekstrakan sumber daya alam dari lingkungan. Karakteristik utamanya mencakup eksploitasi sumber daya alam seperti mineral, minyak, gas, dan kayu. Contoh usaha ekstraktif meliputi pertambangan, pengeboran minyak dan gas, serta penebangan hutan.

 

Usaha ekstraktif dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian suatu negara atau daerah, tetapi juga sering kali menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Pengelolaan yang tidak berkelanjutan dari sumber daya alam dapat mengakibatkan degradasi lingkungan, kerusakan habitat, dan masalah ekologis lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi keuntungan ekonomi dengan praktik yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam usaha ekstraktif.

 

Baca Juga: Apa itu Hilirisasi? Ini Pengertian, Contoh, & Manfaatnya

 

Fungsi Usaha Ekstraktif

 

Usaha ekstraktif memegang peran penting dalam dinamika ekonomi suatu negara. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengekstrakan sumber daya alam, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap pembangunan ekonomi, industri, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi utama usaha ekstraktif.

 

  • Pemberian Sumber Daya Alam

Fungsi utama usaha ekstraktif adalah menyediakan sumber daya alam yang esensial untuk berbagai kebutuhan manusia, seperti logam, batu, minyak, dan gas.

 

  • Kontribusi terhadap Ekonomi

Usaha ekstraktif dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara atau daerah melalui penciptaan lapangan kerja, pendapatan pajak, dan penghasilan dari ekspor sumber daya alam.

 

  • Pengembangan Infrastruktur

Kegiatan ekstraktif seringkali memerlukan pengembangan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas transportasi lainnya, yang dapat membantu meningkatkan konektivitas dan pengembangan wilayah.

 

  • Pendorong Pembangunan Industri

Sumber daya alam yang diekstrak dari usaha ekstraktif dapat menjadi bahan baku utama untuk industri-industri lain, seperti industri konstruksi, manufaktur, dan energi.

 

  • Pembangunan Teknologi

Usaha ekstraktif dapat mendorong pengembangan teknologi baru dalam eksplorasi, pengeboran, atau pengolahan sumber daya alam, yang kemudian dapat memberikan manfaat lebih luas untuk perkembangan industri.

 

  • Pembangunan Kapasitas Energi

Pengeboran minyak dan gas serta eksploitasi sumber daya energi lainnya dari usaha ekstraktif dapat mendukung pembangunan kapasitas energi suatu negara, menyediakan sumber daya untuk kebutuhan listrik dan industri.

 

  • Diversifikasi Ekonomi

Usaha ekstraktif dapat membantu diversifikasi struktur ekonomi suatu negara dengan menciptakan peluang investasi di sektor ekstraktif, serta sektor-sektor pendukung dan terkait.

 

  • Penelitian dan Inovasi

Kegiatan ekstraktif dapat mendorong penelitian dan inovasi dalam teknologi ekstraksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta praktik-praktik yang berkelanjutan.

 

  • Kontribusi terhadap Pembangunan Masyarakat

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), usaha ekstraktif dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan masyarakat lokal melalui program-program pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sosial lainnya.

 

Baca Juga: Apa itu CSR: Pengertian, Tujuan, Contohnya

 

Contoh Usaha Ekstraktif

 

Usaha ekstraktif memainkan peran integral dalam mengoptimalkan sumber daya alam bagi kebutuhan manusia. Dari pertambangan mineral hingga penebangan hutan, berbagai sektor ekstraktif turut berkontribusi pada dinamika ekonomi dan industri. 

 

  • Pertambangan Mineral

Perusahaan pertambangan yang mengekstrak logam seperti emas, tembaga, nikel, dan besi dari endapan mineral di bawah permukaan tanah.

 

  • Pertambangan Minyak dan Gas

Perusahaan minyak dan gas yang melakukan kegiatan pengeboran untuk mengekstrak minyak bumi dan gas alam dari reservoir bawah tanah.

 

  • Industri Penebangan

Perusahaan yang melakukan penebangan hutan untuk mendapatkan kayu, pulp, dan produk kayu lainnya.

 

  • Pertambangan Batu Bara

Perusahaan yang mengekstrak batu bara dari deposit batu bara untuk digunakan sebagai sumber energi.

 

  • Industri Penangkapan Ikan

Usaha yang terlibat dalam penangkapan ikan dari perairan laut atau sungai untuk memasok kebutuhan industri perikanan.

 

  • Pertambangan Uranium

Perusahaan pertambangan yang mengekstrak uranium, yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik tenaga nuklir.

 

  • Penambangan Pasir dan Kerikil

Usaha yang mengekstrak pasir, kerikil, dan batuan lainnya untuk digunakan dalam konstruksi dan industri bangunan.

 

  • Penangkapan dan Budidaya Sumber Daya Laut

Usaha yang mengekstrak atau membudidayakan sumber daya laut seperti lobster, kerang, atau ikan.

 

  • Pertambangan Berlian

Perusahaan pertambangan yang mengekstrak berlian dari deposit alam untuk keperluan industri perhiasan dan teknologi.

 

  • Penambangan Gas Alam Cair (LNG)

Proyek yang mengekstrak gas alam dari sumber daya alam yang melibatkan pengolahan menjadi bentuk gas cair (LNG) untuk keperluan transportasi dan industri.

 

Baca Juga: Investasi Publik: Pengertian, Jenis, dan Hambatannya

 

Tantangan Usaha Ekstraktif dan Solusinya

 

Dengan mengatasi tantangan-tantangan yang muncul, perusahaan ekstraktif dapat menjalankan operasional mereka dengan lebih berkelanjutan, menciptakan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan mampu mempertahankan kelangsungan bisnis jangka panjang.

 

  • Tantangan Lingkungan

Kerusakan ekosistem seperti deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati menjadi tantangan utama dalam usaha ekstraktif. Upaya penyelesaiannya melibatkan penerapan praktik reklamasi yang efektif dan penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

 

  • Tantangan Sosial

Konflik dengan masyarakat lokal dan ketidaksetaraan dalam pembagian keuntungan menjadi permasalahan sosial yang signifikan. Solusinya adalah perusahaan harus aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dengan komunitas setempat, menyediakan manfaat sosial yang merata, dan memastikan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

 

  • Tantangan Bisnis

Ketidakpastian peraturan dan fluktuasi harga komoditas menjadi tantangan bisnis yang memerlukan manajemen yang cermat. Solusinya perusahaan perlu memahami peraturan dengan baik, membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan, dan mengembangkan strategi bisnis yang adaptif untuk menghadapi perubahan pasar.

 

Baca Juga: Green Marketing, Penerapan Prinsip Pemasaran Berkelanjutan dalam Bisnis

 

Meskipun usaha ekstraktif memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, penting bagi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosialnya. 

 

Adopsi praktik-praktik berkelanjutan dan upaya konservasi menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Hanya dengan pendekatan yang bijak, usaha ekstraktif dapat memberikan manfaat jangka panjang tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.

397 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
54 Suka