14 November 2023
6 menit baca

Apa itu MLM (Multi Level Marketing)? Pahami Arti, Jenis, Cara Kerja, dan Risikonya

6 menit baca

mlm marketing

 

Multi level marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang adalah salah satu model bisnis yang telah lama ada dan sering menjadi topik perdebatan. Dalam artikel ini, kita akan memahami apa sebenarnya MLM, jenis-jenisnya, bagaimana cara kerjanya, serta risiko dan potensinya. 

 

Apa itu Bisnis MLM?

 

MLM atau multi level marketing adalah model bisnis di mana perusahaan tidak hanya mengandalkan penjualan produk atau jasa, tetapi juga memanfaatkan jaringan distributor independen untuk mempromosikan dan menjual produk tersebut. 

 

Dalam bisnis ini, distributor tidak hanya bertanggung jawab untuk menjual produk kepada konsumen akhir, tetapi juga untuk merekrut orang lain ke dalam bisnis, membentuk jaringan yang semakin besar. 

 

Mereka mendapatkan komisi dari penjualan yang dilakukan oleh anggota yang mereka rekrut, serta dari penjualan yang dilakukan oleh anggota yang direkrut oleh anggota mereka. 

 

Konsep dasar ini menciptakan struktur berjenjang yang mirip piramida. Selain penjualan, perekrutan anggota baru menjadi fokus penting dalam MLM, yang membedakannya dari model bisnis lainnya. 

 

Potensi penghasilan yang tinggi dan fleksibilitas waktu adalah daya tarik utama bisnis ini, tetapi juga ada risiko kegagalan yang signifikan, dan penting untuk melakukan penelitian mendalam sebelum terlibat dalam bisnis MLM.

 

Baca Juga: Analisis SWOT Diri Sendiri: Pengertian, Contoh, dan Cara Melakukannya

 

Jenis-jenis Multi Level Marketing

 

Menurut Setiawan (2017), terdapat beragam jenis sistem multi level marketing (MLM). Berikut adalah ragam jenis MLM yang paling sering digunakan di berbagai belahan dunia.

 

  • Sistem Binary Plan

Sistem binary plan merupakan bentuk MLM yang menekankan pengembangan jaringan pada dua leg atau dua lini. Besarnya bonus yang diterima bergantung pada seimbangnya jaringan ini. Jika tidak seimbang, bonus bisa mengalir kembali ke perusahaan. 

 

Banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan model MLM ini, di mana pengembangannya terbilang cepat, dan mitranya dapat memperoleh bonus yang signifikan. 

 

Untuk memudahkan mendapatkan bonus, mitra sering kali mengadopsi aturan perekrutan mitra lain yang berujung pada pemberian uang sebagai bonus, yang pada dasarnya menyerupai sistem perekrutan yang lebih halus.

 

  • Sistem Matrix

MLM dengan sistem matriks membatasi pengembangan jaringan hingga tiga frontline saja. Jenis MLM ini muncul untuk mengatasi pandangan negatif terhadap sistem binary plan yang dianggap sebagai permainan uang.

 

  • Sistem Break Away

Dalam MLM jenis break away, pengembangan jaringan lebih menekankan pada keragaman. Bonus mitra akan semakin besar seiring bertambahnya jumlah frontline. Namun, sistem ini menuntut agen untuk mengelola semuanya sendiri. Sistem ini juga memungkinkan downline untuk melampaui upline mereka. 

 

Bonus awal yang diterima oleh mitra umumnya kecil, namun dapat terus meningkat saat mencapai peringkat yang lebih tinggi. Perusahaan yang mengadopsi model MLM ini sering kali menawarkan insentif bonus perekrutan karena bonus awalnya relatif kecil.

 

Cara Kerja dan Sistem MLM

 

Secara garis besar, ada beberapa tahapan dan cara kerja yang perlu dipahami dalam sistem MLM. Berikut ulasan selengkapnya!

 

  • Pendaftaran

Proses awal dalam MLM adalah pendaftaran. Seseorang yang ingin menjadi distributor MLM biasanya harus mendaftar dengan perusahaan MLM tertentu. Pendaftaran ini mungkin melibatkan pembelian paket produk awal atau pembayaran biaya pendaftaran. Setelah mendaftar, seseorang akan menjadi bagian dari jaringan MLM.

 

  • Penjualan Produk

Distributor MLM memiliki tanggung jawab untuk menjual produk atau jasa kepada konsumen akhir. Mereka mendapatkan komisi dari penjualan ini. Keberhasilan dalam penjualan produk sangat penting dalam menjalankan bisnis MLM.

 

  • Rekrutmen

Selain menjual produk, distributor juga diharapkan untuk merekrut orang lain ke dalam bisnis MLM. Mereka akan mendapatkan komisi dari penjualan yang dilakukan oleh anggota yang mereka rekrut. Ini menciptakan struktur berjenjang yang menjadi ciri khas MLM.

 

  • Membangun Jaringan

Membangun jaringan besar menjadi tujuan utama dalam MLM. Semakin banyak anggota yang berhasil direkrut dan semakin aktif jaringan mereka dalam menjual produk, semakin besar pula potensi penghasilan distributor. Distributor di tingkat atas struktur jaringan ini cenderung mendapatkan komisi yang lebih besar karena jaringan yang mereka bangun.

 

Setiap perusahaan MLM dapat memiliki variasi sistem kompensasi yang berbeda, termasuk besaran komisi, bonus perekrutan, dan insentif lainnya. Penting untuk memahami sistem kompensasi yang diterapkan oleh perusahaan MLM tertentu sebelum bergabung.

 

Baca Juga: 9 Ciri Investasi Bodong yang Harus Anda Tahu, Hati-Hati!

 

Ciri-Ciri Bisnis MLM yang Baik

 

Bisnis MLM yang baik memiliki ciri-ciri berikut ini:

 

  1. Produk Berkualitas: Produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis MLM yang baik memiliki kualitas yang baik dan memberikan manfaat nyata kepada konsumen. Produk ini harus memiliki nilai tambah yang jelas.
  2. Transparansi: Bisnis MLM yang baik memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada para distributor dan calon distributor mengenai sistem kompensasi, persyaratan, dan potensi penghasilan. Mereka tidak menyembunyikan informasi atau membuat klaim yang tidak realistis.
  3. Pelatihan dan Dukungan: Perusahaan MLM yang baik menyediakan pelatihan dan dukungan yang efektif kepada para distributor. Mereka membantu distributor untuk mengembangkan keterampilan penjualan, kepemimpinan, dan manajemen waktu yang diperlukan untuk sukses.
  4. Kepatuhan Hukum: Bisnis MLM yang baik beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Mereka memiliki lisensi yang diperlukan dan mematuhi standar etika bisnis.
  5. Kepedulian terhadap Pelanggan dan Distributor: Perusahaan MLM yang baik peduli terhadap kepuasan pelanggan dan kesejahteraan distributor mereka. Mereka tidak hanya fokus pada rekrutmen, tetapi juga memberikan layanan pelanggan yang baik.

 

Ciri-Ciri Bisnis MLM Tidak Baik/Bodong

 

Di sisi lain, bisnis MLM yang tidak baik atau dianggap bodong memiliki ciri-ciri berikut:

 

  1. Fokus pada Rekrutmen: Bisnis ini lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada penjualan produk atau jasa yang sebenarnya. Ini sering kali menciptakan struktur yang mirip dengan skema piramida.
  2. Produk Bermasalah: Produk atau jasa yang ditawarkan mungkin memiliki masalah kualitas, harganya terlalu tinggi, atau manfaat yang dilebih-lebihkan.
  3. Kesulitan Mengambil Uang: Distributor kesulitan untuk mengambil uang atau komisi yang seharusnya mereka terima. Proses pembayaran yang rumit atau tindakan yang tidak transparan sering kali terjadi.
  4. Klaim Tidak Realistis: Bisnis MLM yang tidak baik sering kali membuat klaim yang tidak realistis mengenai potensi penghasilan atau manfaat produknya. Mereka mungkin menjanjikan kekayaan dalam waktu singkat tanpa usaha yang signifikan.
  5. Tidak Memiliki Lisensi atau Izin: Bisnis MLM yang tidak baik mungkin tidak memiliki lisensi atau izin yang diperlukan untuk beroperasi secara legal. Ini merupakan tanda peringatan serius.

 

Apakah MLM Boleh di Indonesia?

 

Pertanyaan mengenai keabsahan MLM di Indonesia adalah hal yang sering muncul. Jawabannya adalah, ya, bisnis MLM diperbolehkan di Indonesia, asalkan mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku. Namun, penting untuk memahami bahwa pemerintah Indonesia telah mengatur bisnis MLM dengan ketat.

 

Dalam regulasi di Indonesia, MLM harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain:

 

  1. Mempunyai Izin Resmi: Perusahaan MLM harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah, seperti Kementerian Perdagangan, sebelum mereka dapat beroperasi secara sah.
  2. Sistem yang Jelas: Perusahaan MLM harus memiliki sistem yang jelas, termasuk kompensasi dan struktur jaringan, yang tidak merugikan anggotanya.
  3. Tidak Menjadi Skema Piramida: Perusahaan MLM harus menjalankan bisnisnya tanpa menjadi skema piramida ilegal. Skema piramida ilegal adalah bisnis di mana keuntungan utamanya berasal dari merekrut anggota baru, bukan dari penjualan produk atau jasa.
  4. Transparansi: Perusahaan MLM harus transparan dalam memberikan informasi kepada para distributor dan calon distributor tentang persyaratan, kompensasi, dan peluang bisnis yang ditawarkan.
  5. Kode Etik: Perusahaan MLM juga diharapkan untuk mengikuti kode etik bisnis yang berlaku, termasuk tidak menggunakan taktik penjualan atau perekrutan yang merugikan atau menyesatkan.

 

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang juga mencakup ketentuan untuk bisnis MLM. Oleh karena itu, seseorang yang ingin terlibat dalam bisnis MLM di Indonesia harus sangat berhati-hati dalam memilih perusahaan yang sah dan memastikan bahwa perusahaan tersebut mematuhi semua regulasi yang berlaku.

 

Kelebihan Bisnis Multi Level Marketing

 

Bisnis multi level marketing (MLM) memiliki beberapa kelebihan yang menarik bagi individu yang ingin mencari peluang bisnis alternatif:

 

  1. Potensi Penghasilan Tinggi: Salah satu daya tarik utama MLM adalah potensi penghasilan yang tinggi. Dengan membangun jaringan yang besar dan aktif, distributor dapat menghasilkan penghasilan yang signifikan.
  2. Fleksibilitas Waktu: Bisnis MLM memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja. Distributor dapat bekerja sesuai dengan waktu yang mereka pilih, sehingga cocok untuk individu dengan jadwal yang sibuk.
  3. Peluang Pengembangan Diri: MLM tidak hanya tentang menjual produk, tetapi juga melibatkan pelatihan dalam bidang pemasaran, kepemimpinan, dan keterampilan interpersonal. Ini dapat membantu individu mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan mereka.
  4. Pemilik Bisnis Sendiri: Seorang distributor MLM berfungsi sebagai pemilik bisnis mereka sendiri. Mereka memiliki kendali atas upaya mereka dan kesuksesan bisnis mereka.
  5. Peluang Bersosialisasi: Bisnis MLM memberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan membangun hubungan dengan berbagai orang. Ini bisa menjadi aspek sosial yang memuaskan.

 

Baca Juga: AWAS! Inilah 82 Daftar Pinjol Ilegal Terbaru 2023

 

Resiko dan Kekurangan Bisnis Multi Level Marketing

 

Namun, seperti bisnis lainnya, MLM juga memiliki resiko dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat:

 

  1. Kesulitan untuk Sukses: Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar distributor MLM tidak mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Kesuksesan dalam bisnis ini tidak terjamin dan memerlukan kerja keras.
  2. Fokus pada Rekrutmen: Beberapa bisnis MLM cenderung lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada pada penjualan produk atau jasa yang sebenarnya. Ini bisa menciptakan tekanan yang kuat untuk merekrut.
  3. Potensi Kehilangan Uang: Memulai bisnis MLM memerlukan investasi awal yang signifikan, termasuk pembelian paket produk atau biaya pendaftaran. Ada risiko kehilangan uang jika bisnis tidak berkembang.
  4. Image Negatif: MLM seringkali memiliki citra negatif karena beberapa perusahaan yang tidak etis dan skema piramida ilegal. Ini dapat mempengaruhi persepsi orang terhadap bisnis MLM secara keseluruhan.
  5. Kesulitan Membentuk Jaringan: Membangun jaringan besar dan aktif dalam MLM dapat menjadi tugas yang menantang dan memerlukan waktu yang lama.

 

Saat mempertimbangkan bisnis MLM, penting untuk melakukan penelitian mendalam, memahami persyaratan, dan memiliki harapan yang realistis. Keputusan untuk terlibat dalam bisnis ini haruslah dipertimbangkan dengan matang dan sesuai dengan tujuan dan kemampuan individu.

1612 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
Tags:
120 Suka