08 March 2024
3 menit baca

Just In Time (JIT): Pengertian, Contoh, Kelebihan, & Kekurangannya

3 menit baca

just in time

 

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, efisiensi operasional menjadi kunci utama bagi kesuksesan perusahaan. Salah satu konsep yang semakin populer dan mampu memberikan solusi efektif dalam meningkatkan efisiensi adalah “Just In Time” (JIT). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai konsep just in time dan bagaimana penerapannya dapat memberikan manfaat signifikan bagi bisnis.

 

Apa itu Just In Time (JIT)?

 

Just In Time adalah suatu pendekatan manajemen rantai pasokan yang bertujuan untuk mengoptimalkan produksi dengan mengurangi stok dan menghindari pemborosan. 

 

Dalam sistem ini, barang atau bahan hanya diproduksi atau dipesan saat dibutuhkan, tanpa menyimpan persediaan yang berlebihan. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan otomotif Jepang pada tahun 1970-an dan sejak itu telah menjadi model yang sukses di berbagai industri.

 

Baca Juga: CDO (Cease and Desist Order): Pengertian, Jenis, & Contohnya

 

Manfaat Just In Time dalam Operasional Bisnis

 

Metode just in time memiliki beragam manfaat yang luar biasa, khususnya untuk membantu perusahaan untuk mencapai efisiensi operasional, mengurangi biaya persediaan, dan merespons lebih cepat terhadap perubahan pasar.

 

  • Mengurangi Biaya Persediaan

Implementasi Just In Time membantu perusahaan mengurangi biaya penyimpanan dan merampingkan proses logistik dengan menjaga persediaan tetap minimal. Dengan demikian, perusahaan dapat mengalokasikan modalnya dengan lebih efisien.

 

  • Meningkatkan Efisiensi Produksi

Konsep ini memungkinkan produksi barang sesuai kebutuhan, menghindari pemborosan dan memperpendek waktu siklus produksi. Hal ini secara langsung meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

 

  • Responsif Terhadap Perubahan Pasar

Just In Time memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan pasar. Dengan tidak adanya stok berlebih, perusahaan dapat lebih responsif terhadap tren dan kebutuhan pelanggan.

 

  • Meningkatkan Kualitas Produk

Fokus pada produksi yang tepat waktu memungkinkan perusahaan untuk lebih memperhatikan kualitas. Dengan pemantauan yang ketat, risiko cacat dapat dikurangi, meningkatkan kepuasan pelanggan dan citra merek.

 

  • Optimalkan Rantai Pasokan

Just In Time tidak hanya berlaku dalam lingkup perusahaan, tetapi juga dapat diterapkan dalam rantai pasokan secara keseluruhan. Koordinasi yang baik antara pemasok, produsen, dan distributor dapat meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu dalam seluruh rantai pasokan.

 

Baca Juga: Apa itu Hilirisasi? Ini Pengertian, Contoh, & Manfaatnya

 

Contoh Metode Just In Time

 

Metode just in time bertujuan untuk mengoptimalkan proses produksi dengan mengurangi persediaan dan memaksimalkan efisiensi. Berikut adalah beberapa contoh metode just in time.

 

  • Menghasilkan barang hanya ketika ada permintaan pelanggan.
  • Menghindari produksi berlebihan yang dapat menyebabkan penumpukan persediaan.
  • Menggunakan pesanan kecil untuk menghindari akumulasi persediaan yang besar.
  • Meminimalkan risiko kerugian akibat perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan.
  • Menjaga persediaan sekecil mungkin tanpa mengorbankan kemampuan memenuhi permintaan pelanggan.
  • Memanfaatkan sistem informasi yang canggih untuk memantau dan mengendalikan persediaan secara real-time.
  • Meminimalkan waktu yang diperlukan untuk mengganti peralatan atau mesin.
  • Memungkinkan peralatan beroperasi dengan lebih efisien dan fleksibel.
  • Menerapkan kontrol kualitas secara ketat untuk mencegah cacat dan pemborosan.
  • Memastikan bahwa setiap unit produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
  • Membangun hubungan erat dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan baku yang tepat waktu dan berkualitas.
  • Mengintegrasikan pemasok dalam rantai produksi untuk meningkatkan sinergi.
  • Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Mendorong partisipasi aktif untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam produksi.
  • Merawat peralatan secara teratur untuk mencegah kerusakan atau gangguan produksi.
  • Mengurangi risiko downtime dan meningkatkan produktivitas.

 

Baca Juga: Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Simulasinya

 

Kelebihan Metode Just In Time (JIT)

 

Metode just in time telah menjadi pilar dalam perbaikan efisiensi operasional perusahaan. Berikut beberapa kelebihan yang telah dirasakan berbagai pihak.

 

  • Mengurangi biaya penyimpanan persediaan karena hanya memproduksi barang ketika ada permintaan.
  • Mengoptimalkan proses produksi dengan meminimalkan pemborosan waktu dan bahan baku.
  • Mampu menyesuaikan produksi dengan cepat sesuai dengan perubahan permintaan pasar.
  • Fokus pada pengendalian kualitas yang ketat untuk mencegah cacat dan memastikan kepuasan pelanggan.
  • Memperkuat hubungan dengan pemasok melalui kerjasama yang erat dan terintegrasi.
  • Mengurangi waktu set up dan downtime, meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
  • Mendorong keterlibatan karyawan dengan memberikan tanggung jawab dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
  • Menghindari risiko produksi berlebihan yang dapat menyebabkan penumpukan persediaan yang tidak terjual.

 

Baca Juga: 10 Kelebihan dan Kekurangan Menabung di Bank

 

Kekurangan Metode Just In Time (JIT)

 

JIT juga memiliki kekurangan yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasinya. Berikut beberapa di antaranya.

 

  • Bergantung pada pasokan tepat waktu, sehingga rentan terhadap gangguan pasokan dari pemasok.
  • Jika terjadi gangguan produksi atau pemasok, dapat menyebabkan kehilangan produksi yang signifikan.
  • Penerapan JIT membutuhkan sistem informasi yang canggih untuk memantau dan mengendalikan persediaan secara real-time.
  • Tidak semua produk atau industri cocok untuk penerapan JIT, terutama yang membutuhkan waktu produksi yang panjang atau bahan baku langka.
  • Ketergantungan pada beberapa pemasok dapat meningkatkan risiko jika terjadi pemutusan hubungan atau masalah dengan pemasok utama.
  • Memerlukan investasi awal yang tinggi untuk mempersiapkan fasilitas produksi dan melatih karyawan.
  • Memerlukan prediksi permintaan yang akurat agar tidak terjadi kekurangan persediaan atau overproduction.
  • Mengharuskan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi dan perubahan budaya dalam organisasi.

 

Dengan memaksimalkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar, perusahaan dapat mengambil langkah menuju keberlanjutan dan daya saing yang tinggi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Selamat mencoba metode just in time!

1058 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
42 Suka