19 August 2023
5 menit baca

Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Cara Membuatnya

5 menit baca

business model canvas

 

Business model canvas digunakan untuk merancang ide dengan pendekatan yang lebih sistematis. Dibantu dengan adanya visualisasi, business model canvas juga jadi lebih mudah dipahami. Hal ini membuat para pelaku bisnis lebih mudah mendiskusikan ide dan bisa mengambil keputusan lebih cepat. 

 

Apa Itu Business Model Canvas?

 

Business model canvas adalah model penyusunan strategi bisnis untuk menjabarkan ide dan konsep secara visual. Tujuan dari dibuatnya bisnis model canvas adalah untuk memudahkan dalam melihat gambaran bisnis dan cara merealisasikannya.

 

Business model canvas atau yang disingkat BMC ini cukup populer digunakan pada kalangan dan komunitas bisnis karena memiliki kerangka yang lebih sederhana. BMC bisa dikatakan sebagai versi ringkas dari business plan yang terbilang detail. Seluruh ide, konsep, hingga prospek bisnis ke depan dijelaskan dalam satu dokumen secara rinci yang membuatnya menjadi terlihat banyak dan rumit.

 

Baca Juga: Business Plan: Pengertian, Jenis, & Manfaatnya

 

Visualisasi business model canvas dilakukan dengan cara menyusunnya di dalam kolom atau kotak-kotak. Di sanalah para pelaku bisnis akan menyematkan visualisasi ide mereka sehingga lebih terstruktur dan mudah dipahami. Inilah mengapa model perancangan konsep bisnis ini dinamakan business model canvas.

 

Pembuatan kerangka bisnis model ini diperkenalkan pertama kali oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005. Ia adalah seorang pengusaha asal Swiss yang menulis buku berjudul Business Model Generation. Buku tersebut berisi penjelasan mengenai elemen-elemen penting dalam model bisnis BMC.

 

9 Elemen dalam Business Model Canvas

 

Alexander Osterwalder menjelaskan dalam bukunya mengenai business model canvas yang terdiri dari 9 elemen penting berikut:

 

  • Customer Segments (Segmentasi Pelanggan)

Pada business model canvas, elemen pertama adalah segmentasi pelanggan. Sebelum merancang konsep bisnis, Anda perlu menentukan siapa saja kelompok orang yang berpotensi menjadi konsumen atau menggunakan produk dan layanan yang Anda tawarkan.

 

Untuk memudahkan Anda dalam menentukannya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat buyer persona. Perkirakan di rentang umur berapa konsumen potensial bisnis Anda, pengeluaran mereka dalam periode tertentu, dan seberapa besar kemampuan pembelian mereka.

 

Baca Juga: Riset Pasar: Strategi Mengenal Pelanggan

 

  • Value Proposition (Proposisi Nilai Pelanggan)

Setelah mengetahui siapa target konsumen, cari tahu permasalahan yang mereka ingin selesaikan. Maka, produk dan layanan yang ditawarkan diharapkan dapat membantu mereka memberikan solusi terkait permasalahan tersebut, sehingga dapat memiliki nilai di mata konsumen.

 

Value tidak hanya berkaitan dengan produk, namun juga kemudahan dalam pelayanan. Misalnya dengan memberikan kemudahan dalam pembayaran, layanan pesan antar, dan lain sebagainya. Pelanggan harus mengetahui bahwa produk yang kamu tawarkan unik dan unggul dibanding kompetitor.

 

  • Channels (Saluran)

Elemen business model canvas yang ketiga adalah channels atau saluran. Channel merupakan media interaksi antara bisnis dengan pelanggan. Pemilihan channel sangat bergantung pada jenis bisnis dan target pasar yang dituju.

 

Tentukan channel apa saja yang sesuai dengan bisnis dan pelanggan. Beberapa contoh channel yang bisa menjadi pilihan adalah website, media sosial, social media ads, marketplace, hingga e-commerce. Selain sebagai saluran komunikasi, channels juga sebagai media transaksi dan membangun awareness terhadap bisnis.

 

  • Customer Relationship (Hubungan dengan Pelanggan)

Saat sudah mengetahui siapa pelanggan bisnis kamu dan channel apa yang akan dipakai, mulai tentukan cara berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan mereka. 

 

Gunakan strategi terbaik dalam mengelola dan menanggapi pelanggan. Mulai dari menangani promosi, hingga menanggapi komplain. Bangun gaya komunikasi yang sesuai dengan pelanggan, apakah berkomunikasi secara santai atau profesional.  

 

  • Revenue Streams (Sumber Pendapatan)

Revenue streams atau sumber pendapatan harus dikelola dengan baik. Caranya adalah dengan mengembangkan strategi yang bisa dilakukan untuk memperoleh lebih banyak keuntungan.

 

Dunia bisnis akan terus berkembang. Penting untuk mengatur program yang relevan guna peningkatan layanan. Misalnya seperti menggunakan sistem berlangganan, hingga aktivitas lainnya yang lekat dengan segmentasi pelanggan.

 

  • Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)

Key Activities adalah elemen yang menjelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh bisnis. Aktivitas tersebut mencakup sistem operasional dan pengelolaan bisnis agar mencapai value proposition. 

 

Untuk memastikan segala aktivitas dan sistem operasional bisnis agar berjalan lancar, Anda juga dapat melibatkan pihak ketiga seperti lembaga konsultan bisnis. Pelayanan lembaga konsultan bisnis dapat membantu Anda terkait sistem operasional bisnis, strategi bisnis, dan strategi pemasaran. 

 

  • Key Resources (Sumber Daya)

Elemen business model canvas selanjutnya adalah key resources yang berguna untuk mendukung segala aktivitas bisnis agar berjalan lancar. Key resource juga mendukung bisnis dalam mewujudkan nilai atau value perusahaan. Selain itu, key resource juga berguna untuk tetap kompetitif dalam industri bisnis di tengah banyaknya pesaing.

 

Contoh dari resource atau sumber daya sebuah bisnis adalah lokasi, gedung atau tempat usaha, mesin, kendaraan, bahan baku, merek, sumber daya manusia, dan sumber daya finansial.

 

  • Key Partners (Kerjasama)

Partnership atau kerjasama adalah pelibatan pihak ketiga dalam mencapai key activities di dalam bisnis untuk memberikan value kepada konsumen. Kerjasama dijalin perusahaan dengan menggaet pihak eksternal, misalnya seperti mitra, supplier, atau distributor

 

Pihak-pihak tersebutlah yang kamu butuhkan untuk menjalin partnership yang saling menguntungkan. Pilihlah mitra kerjasama yang mampu mendorong kelancaran arus bisnis sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

 

  • Cost Structure (Struktur Biaya)

Cost structure merupakan pemetaan dan perkiraan biaya yang dibuat untuk merencanakan bisnis. Cost structure juga meliputi cara mengelola biaya tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan efisien. Dibutuhkan kemampuan administrasi yang baik untuk mengelola keuangan secara rapi dan terstruktur agar meminimalisir kerugian dan risiko keuangan yang tidak sehat. 

 

Jika kamu tidak yakin dan ingin menghindari risiko rugi dan salah hitung tersebut, kamu juga dapat melibatkan pihak lain seperti konsultan bisnis dan keuangan. Konsultan bisnis dapat membantu dalam mengelola keuangan perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung seluruh kegiatan bisnis. 

 

Baca Juga: Budgeting: Tips dan Trik Mengelola Uang dengan Baik

 

Cara Membuat Bisnis Model Canvas

 

Untuk dapat mengaplikasikan sembilan elemen model canvas di atas, kamu dapat menyimak langkah-langkah yang harus dilakukan saat membuat bisnis model canvas berikut!

 

  • Melakukan Analisis Kompetitor

Selain melakukan analisis pasar, lakukan pula analisis kompetitor. Analisis kompetitor untuk melihat bagaimana mereka mengelola bisnis dan pelanggan. strategi bisnisnya dan apa saja kebutuhan konsumen yang belum disediakan kompetitor. Kamu bisa menggunakan celah tersebut untuk menarik konsumen.

 

  • Memenuhi Elemen

Semua elemen yang terdapat dalam business model canvas merupakan elemen penting untuk merancang model dan perencanaan bisnis. Namun, untuk mengetahui dengan jelas mana yang harus diprioritaskan, Anda bisa memetakan strategi dan menetapkan tujuan serta tenggat waktu dalam merealisasikannya. 

 

  • Pastikan Elemen Saling Mendukung

Setiap elemen memiliki peran untuk menunjang rencana dan konsep bisnis yang dimiliki. Elemen tersebut saling berhubungan untuk membentuk strategi yang matang. Misalnya, untuk menghadirkan value proposition, ketahui terlebih dahulu segmentasi pasar agar bisa memberikan revenue stream yang diharapkan.

 

  • Relevan dengan Kondisi Sekarang

Tidak ada hal yang pasti dalam bisnis, perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu. Misalnya perubahan perilaku pelanggan, atau tren pasar. Oleh karena itu, agar strategi yang dilakukan tepat, lakukan perhitungan berdasarkan kondisi saat ini.

 

  • Melakukan Review

Setelah kamu berhasil menyusun rancangan business model canvas yang baik, semua elemen tercakup dan saling terhubung, jangan lupa untuk melakukan review atau pengecekan ulang. Apa saja poin-poin yang masih belum pas dan relevan. Setelah itu, lakukan perbaikan jika ada.

 

Baca Juga: 7 Ide Bisnis UMKM yang Bisa Jadi Inspirasi Usaha Anda

 

Nah, setelah rancangan konsep bisnis Anda menggunakan business model canvas selesai, selanjutnya lakukan eksekusi bisnis Anda. Untuk menghindari berbagai risiko bisnis ke depan, terutama terkait keuangan dan operasional, Anda juga bisa melibatkan pihak ketiga seperti lembaga konsultan bisnis dan keuangan.

 

MBN Consulting adalah konsultan bisnis dengan berbagai layanan konsultasi dan perencanaan bisnis terpercaya. Anda bisa mendapatkan layanan terkait laporan keuangan, legalitas, dan operasional bisnis. Telah berpengalaman dalam membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis dan kualitas kinerja mereka. 

 

MBN Consulting telah bekerjasama dengan banyak bisnis dan brand seperti Sour Sally Group dan Holycow! Group hingga dipercaya oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk bekerjasama melakukan pendampingan kepada banyak pengusaha pemula potensial Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.

 

Tertarik untuk mengetahui layanan yang kami tawarkan? Silakan klik tombol di bawah untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut.

 

MBN Consulting

1614 Reads
Author: Bizhare Contributor
335 Suka