29 May 2023
4 menit baca

Berminat Investasi P2P Lending? Ketahui Risiko dan Kelebihannya!

4 menit baca

 

P2P lending merupakan salah satu jenis investasi yang sedang ramai belakangan ini. Berkat kemajuan zaman, kini siapapun dapat mengirim uang tanpa perlu ke bank dan bisa meminjam uang secara online. Meskipun menawarkan berbagai kelebihan, namun Anda harus berhati-hati dengan risiko yang ditimbulkan dari investasi ini. 

 

Pengertian Investasi P2P Lending

 

Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016, investasi peer to peer lending atau P2P lending merupakan kegiatan pinjam meminjam uang secara langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi.

 

Jika hendak dijabarkan secara singkat, P2P lending merupakan sebuah mekanisme yang menghubungkan individu yang membutuhkan kredit dengan orang lain yang mau memberikan kredit. Platform ini bertindak sebagai perantara yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman.

 

Layanan ini bisa jadi alternatif terbaik bagi si peminjam yang tidak ingin terlilit hutang di bank, sekaligus menjadi solusi bagi si pemberi pinjaman yang enggan memberikan uangnya untuk dipinjam. Platform ini tidak boleh menahan dana yang diinvestasikan oleh pemberi pinjaman atau dibayar kembali oleh peminjam. 

 

Nantinya, dana tersebut bakal disimpan di rekening escrow. Dengan demikian, platform P2P lending tidak memiliki akses ke aliran dana. 

 

Kelebihan Investasi P2P Lending

 

Tertarik melakukan investasi P2P lending? Investasi jenis ini memiliki beberapa kelebihan yang sangat menguntungkan para pengguna. Dari sini Anda bisa menentukan apakah hendak berinvestasi di P2P lending atau tidak.

 

  • Proses Mudah dan Cepat

Proses peminjaman yang disajikan P2P pending terbilang sangat mudah dan cepat. Mulai dari proses pendaftaran, syarat yang diajukan platform, hingga pencairan dana tidak membutuhkan waktu yang lama. Semua ini terjadi karena administrasinya yang dilakukan secara online.

 

  • Bunga Lebih Unggul

Kelebihan P2P lending lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah bunga yang relatif stabil dan lebih baik dibandingkan produk finansial lainnya. Nilainya sendiri berada pada rentang 11,75%-16% per tahun. Ini sebabnya para lender ramai-ramai beralih ke P2P lending.

 

  • Bisa untuk Diversifikasi 

Diversifikasi adalah cara distribusi dana dan aset ke berbagai jenis instrumen yang ada. P2P lending menjadi pilihan yang bagus jika Anda hendak mendiversifikasikan dana selain lewat instrumen investasi lain. Tujuannya adalah mengurangi risiko kerugian yang muncul.

 

  • Jaminan yang Fleksibel

Salah satu kelebihan lP2P lending yang paling populer adalah adanya jaminan atau agunan. Nantinya, Anda dapat menjaminkan aset yang bentuknya beragam, tidak harus  tanah maupun bangunan. Anda diberikan fleksibilitas untuk meminjam melalui P2P lending.

 

  • Aman dan Anti Fraud

Saat menginvestasikan dana kepada aset yang ada, keamanan menjadi faktor penting. Hal ini juga berlaku saat Anda hendak memulai sebuah pinjaman. Itu sebabnya, pastikan Anda sudah mengecek apakah platform P2P lending yang Anda tuju sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum. 

 

Kekurangan Investasi P2P Lending

 

Meskipun menawarkan berbagai kelebihan serta keuntungan yang besar, investasi P2P lending juga menyimpan berbagai kekurangan. Perhatikan baik-baik poin yang tercantum di bawah agar Anda lebih berhati-hati.

 

  • Peminjam Telat Bayar

Kekurangan P2P lending yang biasanya terjadi adalah peminjam telat bayar. Jika hal ini terjadi, maka denda yang diberikan cukup besar. Konsekuensinya, jumlah yang harus dibayar jauh lebih besar dari angka pinjaman awal.

 

  • Hanya untuk Investasi Jangka Pendek

Pinjaman P2P lending sebenarnya direkomendasikan untuk jangka pendek saja. Jika hendak melakukan pinjaman jangka panjang, maka lebih baik mengajukan secara langsung ke bank atau lembaga keuangan lainnya.

 

Risiko Investasi P2P Lending

 

Sepadan dengan keuntungan yang dijanjikan, investasi P2P lending memiliki risiko yang sangat tinggi. Itu sebabnya, instrumen investasi ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko agresif. Adapun risiko investasi tersebut, antara lain:

 

  • Tidak Bisa Menarik Dana di Tengah Jalan

Sebagai pemberi pinjaman, Anda tidak dapat mengambil atau menarik dana di tengah jalan. Dengan kata lain, seluruh dana yang Anda investasikan baru bisa diambil setelah masa berlakunya selesai.

 

Selain itu, perusahaan P2P lending punya aturan masing-masing dalam pencairan dananya. Umumnya tenor pendanaan atau investasi yang ditawarkan beragam, ada yang tiga bulan, enam bulan, satu tahun, bahkan lebih.

 

  • Risiko Gagal Bayar

Setiap produk investasi pasti memiliki risiko yang berbeda-beda. Semakin besar keuntungan yang didapatkan, maka risiko kerugian juga akan semakin besar. Risiko gagal bayar perlu diperhatikan bila ingin menjadi investor, meski ada kompensasi yang akan kamu dapatkan dari pembayaran denda si peminjam. 

 

Risiko gagal bayar juga akan ditanggung investor walaupun ada jaminan pengembalian dana dari perusahaan fintech lending. Hanya saja jumlahnya tidak 100 persen. Itu sebabnya, Anda harus siap dengan segala kerugian yang ditimbulkan.

 

  • Dana Investasi Dibawa Kabur

Risiko P2P lending terbesar ada pada kemungkinan dana investasi dibawah kabur. Jika Anda tidak jeli memilih perusahaan dengan kredibilitas buruk dan tidak terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa saja mereka tidak pandai memutar uang dari client.

 

Alhasil, dana perusahaan tempat Anda menanamkan modal bisa ludes karena bangkrut atau hilang. Dengan kata lain, dana yang sudah dihimpun sejak lama dibawa kabur oknum pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

 

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa P2P lending tetap merupakan investasi yang menjanjikan. Apalagi, saat ini masih banyak kegiatan pinjam meminjam uang yang melibatkan perantara fintech P2P lending.

 

Salah satu keunggulan P2P Lending adalah memberikan pinjaman dana dengan cepat dan mudah. Tentu ini menjadi peluang yang besar bagi Anda yang memiliki dana dan tidak tahu harus diputar dalam instrumen investasi apalagi.

 

Hanya saja, investasi ini memiliki risiko yang sangat tinggi, salah satunya adalah risiko gagal bayar dan dana yang Anda miliki tidak bisa mereka kembalikan. Maka, sebelum memulai investasi ini, ada baiknya Anda mendalami terlebih dahulu agar tidak salah langkah.

3723 Reads
Author: Diptyarsa Janardana
411 Suka